Perayaan HPS ke-39 di Kendari, Kementan Kampanyekan Family Farming

  • Bagikan
Kepala Subdirektorat Data dan Kelembagaan Perlindungan Pangan Hortikultura Kementan RI, Muh. Agung Sunusi. (Foto:Ade Putri/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM:KENDARI – Di stan pameran Hari Pangan Sedunia ke-39, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia tidak hanya memamerkan aneka komoditas dan hasil olahan pertanian Indonesia, tetap juga mengampanyekan program Kementan yaitu family farming (pertanian keluarga).

Family farming  merupakan program Kementan dalam mengembangkan pertanian yang diterapkan dalam keluarga yaitu pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

“Sekarang sebenarnya kita cenderung ke family farming, pak Menteri kemarin telah menegaskan di Puudambu. Kedepan kita harus membuka pertanian kawasan rumah pangan lestari tapi kita familiar dengan family farming. Lahan pekarangan kita bisa kita tanam seperti hidroponik,” terang Kepala Subdirektorat Data dan Kelembagaan Perlindungan Pangan Hortikultura Kementan RI, Muh. Agung Sunusi kepada Sultrakini.com, Senin(4/11/2019).

Dalam program family farming, kata Agung, setiap keluarga diharapkan dapat memanfaatkan lahan yang sempit untuk bercocok tanam. Hal ini dilakukan agar kebutuhan gizi keluarga juga terpenuhi seperti karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin.

Masyarakat kota Kendari yang tertarik menerapkan family farming dapat memperoleh bibit tanaman di BPTP Puuwatu dengan kualitas bibit yang baik.

Selain itu, Kementan juga membagikan bibit tanaman jangka panjang dan jangka pendek secara gratis kepada masyarakat miskin melalui program Bekerja Kepada Keluarga di Indonesia.

“Sekarang ada juga program pemerintah yang namanya program bekerja. Dengan membagi-bagikan sayur-sayuran jangka pendek yang bisa dipanen 1-2 bulan, yang jangka panjangnya cluster durian,” tambahnya.

Program bekerja telah di terapkan di 12 kabupaten/kota di Indonesia. Di Sultra sendiri,  Kabupaten Kolaka menjadi daerah pertama yang menjadi percontohan dam telah di launching pada Oktober lalu.

Untuk diketahui, gubernur Sultra, Ali Mazi telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan family farming dengan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pada 2 November 2019.

Laporan: Nely & Ade Putri

Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan