Peringati Isra Mi'raj, ini Pesan MUI Sultra

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Memperingati Isra Mi\’raj yang jatuh pada Jum\’at (06/05/16), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara (Sultra) berpesan agar perngatan tersebut dapat menjadi media dakwah kepada umat muslim untuk memperbaiki hubungan sesama umat manusia (Hablum Minannas) dan hubungan kepada Allah (dan Hablum Minallah).

 

Selain itu, adanya polemik apakah peringatan Isra mi\’raj itu termsuk bid\’ah atau tidak, diharapkannya agar tidak menjadi persoalan pokok, karna sejatinya perayaan peringatan tersebut, merupakan seremoni dan sebagai momentum untuk mengarahkan umat muslim kearah yang lebih baik.

 

\”Kalau yg seperti (Isra Mi\’raj) ini jangan di jadikan sebagai polemik apakah Bid\’ah atau tidak, ini hanyalah seremoni saja, tapi intinya adalah ceramah dan dakwah, bagaimana orang bisa memahami islam, dan pelaksanaan sholat. Intinya juga bagaimana memperbaiki hubungan Hablum Minannas dan Hablum Minallah,\” ujar Ketua MUI Sultra,K.H Mursyidin pada SULTRAKINI.COM.

 

Menurutnya, peristiwa Isra Mi\’raj merupakan peristiwa penting dalam sejarah umat muslim. \”Karna berkat peristiwa inilah awal mula seluruh umat muslim di didunia menjalankan Sholat 5 waktu dalam sehari,\” kata KH. Mursyidin.

 

Selain itu, Kiai ini juga memaparkan seperti apa sebenarnya arti dari Isra Mi\’raj. Kata tersebut sebenarnya terbagi menjadi dua bagian dan masing-masing memiliki arti tersendiri. Isra yang berarti perjalanan, dimana pada saat itu nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi\’raj yang berarti dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

 

\”Dan disilah Nabi Muhammad SWA mendapatkan perintah untuk sholat 5 waktu dalam sehari.\” kata KH. Mursyidin

 

Bukan hanya itu, lanjut Kh Mursyidin, Isra yang berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsa, dan itu identik dengan perjalanan digambarkan secara horizontal, sedangkan Mi\’raj yang berarti dinaikannya Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha, itu identik dengan naik atau menaikan dan tergambar secara vertikal.

 

Jadi makna Isra dengan gambaran secara horizontal adalah bagaimana cara menjaga dan memperbaiki hubungan antar sesama umat manusia yang sejajar (Hablum Minannas). Sedangkan Mi\’raj yang telah digambarkan secara vertikal berarti bagaimana cara kita sebagai umat muslim untuk memperbaiki hubungan dengan Allah (Hablum Munallah).

  • Bagikan