Permintaan Ekspor Tiongkok Menurun

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti (Foto: Screenshot rilis BPS Sultra)
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti (Foto: Screenshot rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Komoditi ekspor yang selama ini menjadi andalan Sulawesi Tenggara (Sultra) antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut,  dengan negara tujuan ekspor tersebar pada benua Asia, Australia, hingga Eropa, mulai mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat nilai ekspor Juli 2021 mengalami penurunan sebesar 20,51 persen dibanding Juni 2021 yaitu dari US$481,51 juta menjadi US$382,73 juta. Sedangkan volume ekspor tercatat turun 24,00 persen dibanding Juni 2021 yaitu dari 259,39 ribu ton menjadi 197,15 ribu ton.

Ekspor Sultra dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Juli 2021 mengalami penurunan 19,79 persen dibanding Juni 2021, yaitu dari US$432,42 juta menjadi US$346,86 juta. Sedangkan, volumenya turun 23,43 persen dari 243,91 ribu ton pada Juni 2021 menjadi 186,77 ribu ton pada Juli 2021.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan ekspor Sultra Juli 2021 didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai US$380,67 juta; selanjutnya kelompok komoditi ikan dan udang diurutan kedua dengan nilai US$2,01 juta; dan kelompok komoditi biji-bijian berminyak diurutan ketiga dengan nilai US$0,03 juta.

“Penurunan terbesar ekspor Sultra Juli 2021 dibanding Juni 2021 terjadi pada kelompok komoditi besi dan baja senilai US$98,31 juta atau turun 20,53 persen,” ujar Agnes, Rabu (1/9/2021).

Secara kumulatif Januari-Juli 2021, negara tujuan ekspor utama Sultra yaitu Tiongkok, India, Belanda, Amerika Serikat, Belanda dan Korea Selatan masing-masing dengan nilai US$2.153,10 juta, US$101,46 juta, US$11,45 juta, US$9,97 juta, dan US$7,05 juta. Peranan kelima negara tersebut mencapai 99,77 persen dari total ekspor Sultra pada periode Januari-Juli 2021.

“Pangaruh ekspor Juli 2021 turun dibanding Juni 2021 disebabkam ekspor ke Negara Tujuan Utama menurun yaitu Tiongkok yang turun senilai US$90,02 Juta atau turun 19,76 persen dan India turun senilai US$7,18 Juta atau turun 32,20 persen,” terangnya. 

Berdasarkan sektor ekonomi ekspor Sultra Juli 2021 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$382,72 juta (100 persen) dan sisanya sektor pertanian US$0,01 juta (0,00 persen).

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Juli 2021 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,82 persen, dan sisanya 0,18 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan