Pernyataan Bupati Robohnya Pelabuhan Nipa-nipa Dianggap Bohong

  • Bagikan
Robohnya jembatan rakyat Nipa nipa di Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE KEPULAUAN – Soal robohnya pelabuhan Nipa-nipa di Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara, Amrullah selaku bupati menyebutnya disebabkan faktor alam.

Pelabuhan Nipa-nipa dibangun menggunakan Rp 3,4 miliar dari Dana Alokasi Khusus tahun 2017. Dan roboh pada Februari 2018.

Menurut Amrullah saat meninjau pelabuhan tersebut, robohnya jembatan rakyat Wawonii Utara itu disebabkan angin kencang dan besarnya gelombang laut.

“Kita belum bisa memberi sanksi kepada pelaksana pekerjaan ini, sebab dia bertanggungjawab untuk memperbaikinya. Pekerjaan ini selesai pada bulan Oktober 2017. Dua bulan kita berikan waktu untuk dilakukan perbaikan, kita tidak menjustifikasi bahwa ini adalah gagal konstruksi, seperti yang saya bilang karena besarnya gelombang laut dan angin yang kencang dan kuatnya arus, jembatan tersebut roboh,” kata dia, Kamis (1/3/3018).

Namun hal itu berbeda dengan tanggapan dari DPRD Konkep. Wakil Ketua DPRD Konkep, Abdul Rahman mengatakan bahwa robohnya pelabuhan tersebut sangat disayangkan oleh pihaknya.

“Ini sudah jelas kerugian negara yang cukup besar. Sejak awal pembangunan pelabuhan rakyat Nipa nipa itu, komisi dua yang dipimpin Yasran Djamulah telah melakukan teguran keras kepada kontraktornya agar mengikuti desain yang sudah ada, namun hal itu hanya di indahkan begitu saja,” ucap Rahman.

Dia menambahkan, dalam melakukan pengawasan ada beberapa temuan indikasi korupsi. Kata dia, pertama semua material tidak ada yang sesuai documen kontrak.

“Baik pasir, batu, suplite dan lain lain tidak ada yang sesuai kontrak. Mengenai tanggapan bupati yang menyatakan itu bukan karena gagal kontruksi, kita bisa lihat desain awal bangunan tersebut,” terangnya.

Hal senadapun diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Konkep, Yasran Djamula. Dia mengaku, pelabuhan tersebut roboh bukan karena faktor alam.

“Kalau jembatan tersebut roboh karena alam, selain pelabuhan tersebut apalagi yang rusak disitukan ada pasar jelas kalau angin yang kencang pasti sampai ke pasar tersebut, kita sudah bisa menganalisa hal tersebut, setahu saya, saya sejak kecil tinggal di Kecamatan Wawonii Utara dan di sana itu kampung saya, jika mereka berasumsi bahwa itu penyebab ombak dalam hal ini alam mana dampak lainya di sekitaran, kita berfikir secara rasional saja, jangan hal ini buat keliru,” ucapnya.

 

Laporan: Aldi Dermawan

  • Bagikan