Pertumbuhan Ekonomi Sultra Dirediksi Anjlok Enam Bulan Lagi

  • Bagikan
Kepala KPwBI Sultra, Suharman Tabrani. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19 sampai 20 Februari 2020 memutuskan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara, Suharman Tabrani menilai penurunan suku bunga terjadi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Virus Corona (Covid-19).

“Diperkirakan ada perlambatan ekonomi global dan nasional jadi dengan upaya penurunan suku bunga bisa membantu secepat mungkin penurunan kredit sehingga tidak berdampak secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Suharman, Rabu (26/2/2020).

Lambatnya ekonomi nasional, kata dia, sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sultra. Misalnya, tempat wisata yang kini tidak lagi dikunjungi warga negara asing, seperti Tiongkok karena terhambat transportasi.

“Efek Corona jika terus berlanjut maka waktu enam bulan ke depan pertumbuhan ekonomi Sultra anjlok-pasti akan kelihatan seperti apa efek yang terjadi, hal itu perlu diantispasi oleh pemerintah,” ucap Suharman.

Pertengahan Februari 2020, Tim Pengendali Inflasi Daerah Sultra telah melakukan sidak dengan temuan ada dua komoditas yang mengalami kenaikkan harga, yaitu gula pasir dan bawang putih. Maka dari itu, BI Sultra prediksi pertumbuhan ekonomi Sultra akan lebih rendah dari akhir Desember 2019 dan hanya bisa bertahan di lever 6,5 persen.

“Secara nasional pertumbuhan ekonomi akan turun sekitar 0,3 persen dan Sultra bertahan di angka 6,5 persen,” tambahnya

Ia juga melihat pada Februari 2020 Sultra masih bisa menekan harga pasaran. “Hanya ada beberapa harga komoditi yang naik dan komoditi lain masih stabil bisa menopang kenaikkan harga gula pasir dan bawang, Sultra masih dalam posisi deflasi,” terangnya.

(Baca juga: BI Sultra Sebut Laju Inflasi Awal Tahun 2020 1,60 Persen)

(Baca juga: Januari 2020, Kendari Deflasi 0,27 Persen)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan