Peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo Keluhkan Pelayanan Panitia

  • Bagikan
Peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo. (Foto: Ist)
Peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Event Organize (EO) Kiramedia yang menjadi penanggungjawab kegiatan Tapak Tilas Oputa Yi Koo dinilai tidak maksimal karena meninggalkan lokasi sebelum seluruh peserta kembali dari puncak, akibatnya 50 peserta sempat terabaikan.

Pasca ratusan peserta Tapak Tilas telah melakukan perjalanan sejak dilepas oleh Bupati Buton, La Bakry, pada Selasa (24/5) dari Lapangan Banabungi, Kecamatan Pasarwajo, dijadwalkan akan berjalan kaki sampai tujuan ke Desa Wasambaa, Kecamatan Lasalimu, dengan jarak kurang lebih 60 km, namun peserta hanya mampu sampai di Desa Kumbewaha yang jaraknya 25 km dari desa tujuan sehingga peserta diangkut kendaraan milik Pemda Buton sampai di Desa Wasambaa.

Salah satu Peserta Tapak tilas, Aris, mengatakan peserta merasa kecewa terhadap kinerja panitia karena tidak sigap dalam penyediaan air minum dan keterlambatan makanan, tidak maksimal selama pelaksanaan tapak tilas sehingga peserta melakukan perjalanan dalam keadaan lapar dan haus karena kehabisan bekal.

Pada Rabu, 25 Mei 2022 peserta melanjutkan perjalanan Menuju puncak gunung Siontapina, sebagian peserta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Namun karena adanya mis komunikasi terdapat sedikitnya 50 peserta tertahan di kilo 10 menjelang malam. Akibat kejadian tersebut peserta dan warga mencari keberadaan panitia dan EO kegiatan Tapak Tilas namun tidak berada di lokasi.

Aris mengatakan timnya tidak menemukan panitia dan EO serta tenaga medis disepanjang jalur yang dilintasi peserta bahkan tidak menempatkan perwakilan di titik finish spot terakhir Km 10.

“Ada beberapa tim yang sudah tiba di titik akhir dan terpaksa langsung pulang lagi karena panitia terlambat datang,” katanya, Kamis (26 Mei 2022).

Peserta pun menahan mobil piatwal Bupati Buton yang melintas dan meminta Pemda mengevakuasi 50 peserta yang masih terjebak didalam hutan Siontapina.

“Jam 9 malam puluhan peserta berhasil dievakuasi keluar dari hutan,” ucapnya.

Belakangan diketahui ternyata panitia atau EO Kiramedia bahkan tidak melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat.

“Kita tidak tahu dengan kegiatan ini, namun sudah dekat-dekat kegiatan kita baru tahu. Makanya kami juga agak keberatan jika peserta harus ke puncak tanpa koordinasi dengan masyarakat,” aku salah satu masyarakat Siontapina. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan