SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pesona Halo Sultra melalui expo Sultra dimafaatkan Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) untuk memamerkan pesona kekayaan daerahnya lewat kerajinan pasir.
“Pemerintah Kabupaten Buton Utara menampilkan potensi wisatanya kita seperti keindahan pantai yang kami miliki lewat kerajinan-kerajinan tangan, seperti kerajinan dari pasir,” Sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Butur, Fatmawati, Rabu (24/4/2019).
Stan Butur di expo Sultra menonjolkan wisata bahari melalui aneka kerajinan pasir. Bahan baku pasir diambil dari pantai terkenal di wilayah setempat, yaitu Pantai Membuku, Mowuru, dan Pantai Labuan.
Pantai Mambuku memiliki pasir putih dan halus, Pantai Mowuru memiliki pasir kuning sedikit kecoklatan, dan Pantai Labuan dengan warna khas pasir hitamnya.
Ketiga pantai ini memiliki keunikan tersendiri yang diimplementasikan melalui kerajian tangan. Misalnya, lukisan pasir yang memancarkan degradasi warna yang memanjakan mata.
Kerajinan pasir dibuat lukisan menyerupai figur terkenal Indonesia, misalnya Soekarno, Kartini, dan Jokowi. Pasir tersebut juga disulap menjadi aneka kerajinan jam dinding, kotak tisu, dan pajangan dinding.
Dibandrol mulai Rp 30 ribu hingga Rp 700 ribu per karyanya, kerajinan pasir laris terjual. Produk ini merupakan produk paling diminati pengunjung di stan Butur.
“Ini (kerajinan pasir) laris di sini. Ikon yang kita bawa yang paling laris.
Pengrajin kerajinan pasir sendiri telah dibina Dekranasda. Pengrajinnya adalah pemuda pemudi di Butur.
Fatmawati mengaku bangga kepada para pengrajin dengan kemampuan melukisnya, sekaligus mempu mengangkat potensi bahari daerah.
Kerajinan pasir ini dikirim keluar kota, misalnya Jakarta meski belum dalam jumlah banyak.
Di stan Butur juga memamerkan tenunan khasnya, berupa Doredi, Leja, dan Gawu.
Untuk diketahui, tenunan khas Butur pernah dipamerakan dalam pagelaran busana Indonesian Fashion Week di Jakarta Convention Center (JCC). (Adv)
Laporan: Nely
Editor: Sarini Ido