Pesta Kesenian Bali 2016 Efektif Riuhkan Instagram

  • Bagikan
Pesta Kesenian Bali. (Foto; tirto.id)

SULTRAKINI.COM: BALI – Hingga pukul 23.00 WITA, sudah 3.141 posting instagram bertema #PestaKesenianBali2016. Hastag yang dipopuperkan Kemenpar dalam Lomba Foto Instagram dalam durasi 11-30 Juni 2016. Lomba itu sendiri sudah usai dan menghasilkan pemenang-pemenang yang karya foto dan editingnya keren.”Silakan terus diposting foto-foto yang istimewa di Instagram, sekaligus mempromosikan Bali Art Festival 2016, sebuah pesta kesenian paling heboh di Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya di Jakarta. Mantan Dirut PT Telkom ini mengapresiasi para instagramers yang serius mencari momentum gambar yang bukan hanya berbicara, tetapi juga sarat akan nilai-nilai artistik. Dia meyakini, bahwa karya foto-foto yang diikutkan dalam lomba itu dipikirkan dan direncanakan dengan serius. Tidak asal jepret dan menghasilkan gambar untuk diposting di medsos dengan platform picture itu.”Lihat saja di #PestaKesenianBali2016. Kalau saya jadi juri, saya harus menghabiskan berjam-jam untuk memilih pemenangnya! Bagus-bagus semua,” jelas Arief Yahya. Ada yang jenaka, melihat gambar tanpa membaca caption sudah ngakak. Ada yang menampilkan kecantikan perempuan Pulau Dewata dengan pakaian tradisionalnya. Ada yang pintar mengambil fokus rangkaian gebongan yang menjulang dinatas kepala ibu-ibu dengan warna-warna cerah menyala. Ada yang bermain dengan cahaya dan komposisi. Ada yang menonjolkan humanisme anak-anak Bali. Sampai ada yang candid sedang selfie terekam kamera. Ada yang menangkap ekspresi penabuh gamelan Bali yang atraktif, sama dinamisnya dengan musik tradisi daerah wisata nomor wahid di Indonesia itu. Ada yang mengabadikan Presiden Joko Widodo sedang bersalaman dengan salah satu penari barong, saat pembukaan 11 Juni 2016 lalu.”Sepertinya banyak fotografer pro yang ikut partisipasi,” jelas pria asal Banyuwangi itu. Arief Yahya bisa membayangkan, suasana Pesta Kesenian Bali yang ke-38 itu heboh luar biasa. Objeknya bervariasi, karena setiap hari ada 3-4 pementasan seni di Art Center, selama hampir 1 bulan penuh, non stop.”Terima kasih buat para partisipan, selamat buat para pemenang! Kalian semua sudah ikut mempromosikan Bali ke dunia digital yang makin mengglobal,” ungkap Arief Yahya.Menpar Arief Yahya juga memperkuat statemen Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana, yang menutup Lomba Istagram itu. Tahun 2017, lomba PKB dalam instagram ini akan digelar lagi. Bahkan dikembangkan lebih heboh lagi, dengan beberapa platform. Ada video atau gambar bergerak yang diposting di youtube, ada picture atau foto dalam Instagram, dan mungkin juga akan diperlebar di Facebook dan Twiter.”Video penting, anak-anak muda mulai pintar dan kreatif membuat video pendek, 30-60 detik. Statistik menyebutkan 60 persen orang lebih tertarik menonton gambar bergerak, atau video,” jelas Menpar yang juga sudah di-introduction Pitana saat press conference di Art Center, 9 Juli lalu. Peraih Martketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu secara khusus juga mengucapkan terima kasih kepada tiga juri Ida Bagus Andi Sucitra, didampingi dua juri lainnya, AA Gde Agung Parameswara dan Made Widnyana Sudibya. Dia sudah bisa membayangkan, betapa pusingnya memilih terbaik dari foto-foto baik. Karena mereka juga harus menjaga reputasi dan fair play dalam menentukan pemenang.”Terima kasih kepada para juri,” ucap Arief Yahya. Seperti diketahui, medsos adalah media yang tepat untuk melibatkan society dalam menyebarluaskan informasi pariwisata ke khalayak ramai. I Gde Pitana yang didampingi Kadispar Provinsi Bali, Agung Yuniartha sudah  menyerahkan hadiah dan bingkisan kepada 3 pemenang utama, dan 10 hadiah hiburan yang masuk nomonator atau juara harapan. Tiga pemenang itu antara lain, I Nyoman Mahayasa (juara I), AA Ngurah Anom Manik Agung (juara II) dan I Wayan Sumardika (juara III). Sedangkan 10 juara harapan yakni I PG Budiarta Aryawan, Putu Rivan Jaya Prasetya, I Wayan Mardana, I Nyoman Suparta, I Made Murdita, I Wayan Darsana, I Putu Eko Miarsa Putra, I Putu Agus Adi Yudiana, I Putu Sukmana Ghitha, dan Nur Effendi.Apa kesan mereka? “Antusiasmenya luar biasa, dan kebanyakan anak-anak muda! Sesuai dengan karakter medsos Instagram yang memang anak-anak muda!” tampah Pitana. “Kami juga sangat terbantu, dengan program Loma Instagram yang diinisiasi oleh Kemenpar itu. Saya berharap tahun depan direncanakan lebih baik lagi,” ujarnya.(Kemenpar RI)

  • Bagikan