Pilkada Konawe Dianggarkan 54,9 Milliar

  • Bagikan
Kepala BPKAD Konawe, Ferdinan dalam konferensi pers usai penandatanganan NPHD. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Daerah bersama Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Konawe resmi menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), Senin (24/7/2017). Total anggaran Pilkada Konawe 2018 yang disepakati mencapai Rp 54,9 milliar.

Penandatanganan NPHD dilakukan oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa didampingi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ferdinan. Turut hadir pula Ketua KPUD Konawe, Sarmadan.

Kepada awak media, Ferdinan menuturkan dalam NPHD tersebut sudah dianggarkan Pilkada Konawe untuk tahun 2017 dan 2018. Untuk tahun 2017, anggaran disepakati sebanyak Rp 15 miliar. Sedangkan 2018 sebanyak Rp 39,9 miliar.

Menurut Ferdi sapaan akrab Ferdinan, anggaran tersebut hanya ditandatangani satu kali saja, meski anggarannya melingkupi dua tahun berjalan. Sehingga kata dia, khusus untuk anggaran 2018 telah ada pembahasan dan kesepakatan awal di DPRD Konawe terkait nominalnya. Sebab anggaran Rp 39,9 miliar masuk dalam APBD 2018 yang pembahasannya dilakukan akhir tahun 2017.

“NPHD-nya memang hanya ditandatangani satu kali saja. Ini untuk memudahkan administrasi keuangan pendahaan tahapan nantinya. Di daerah lain di Sultra yang menggelar Pilkada serentak 2018 ini juga melakukan hal yang sama,” jelasnya.

Terkait kapan anggarannya mulai digelontorkan, Ferdi mengatakan jika pihak KPUD masih harus perlu melakukan registrasi di Kementerian Keuangan bersama Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Prosesnya kada dia, kurang lebih akan memakan waktu dalam seminggu.

“Untuk mekanisme pencairannya dari sini nantinya akan kami gelontorkan lima puluh persen lima puluh persen pertahunnya,” terangnya.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari proses pengawalan bersama terhadap anggaran tersebut. Jangan sampai kata Ferdi, jika pihaknya mencairkan 100 persen dan belakangan malah tak mampu di-SPJ-kan, itu akan jadi masalah.

“Jangan sampai justru kelabakan dengan belanja. Atau sudah ditransfer, tapi dananya masih ada sisa. Itu akan jadi masalah. Makanya inilah yang kita cegah,” tandasnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan