PLN Rayon Raha Disoroti Sebab Sering Padamkan Listrik dan Membuat Bising

  • Bagikan
Lima unit mesin pembangkit yang baru didatangkan PLN Rayon Raha. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : MUNA – PT Perusahan Listrik Nasional (PLN) rayon Raha, terus menuai sorotan dari masyarakat di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Meski lima unit mesin pembangkit baru yang didatangkan telah beroperasi, namun pemadaman listrik masih kerap terjadi.

Ironisnya, dari suara bising yang di timbulkan knalpot mesin pembangkit tersebut, berdampak pada terganggunya ketentraman warga sekitar. Tidak hanya itu, dari pemadaman listrik yang kerap terjadi, juga membuat sejumlah barang elektronik milik warga ikut rusak.

Sebagaimana yang dikeluhkan La Iky, warga Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Laiworu. Dirinya geram dengan kondisi PLN yang kerap melakukan pemadaman tanpa adanya himbauan sebelumnya kepada masyarakat.

“Parah ini PLN, baik kita lagi beraktivitas, makan bahkan tengah malam waktu istirahat, seenaknya saja kasih mati lampu (padam listrik), tapi giliran menuntut kewajiban warga bayar tagihan listrik tepat waktu, sangat tegas karena jika tidak pasti akan dikenai sanksi denda sampai pemutusan aliran listrik,” kata La Iky kepada SultraKini.Com, Minggu (25/3/2018).

Menurutnya, hak warga sebagai pelanggan kurang terpenuhi. Sebab ,PLN belum mampu memberikan pelayanan yang seimbang dengan kewajiban yang dibebankan kepada masyarakat hingga kini..

“PLN tidak memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, karena dapat menimbulkan kerugian, di antaranya rusaknya sejumlah barang elektronik, yang tentu sangat merugikan masyarakat. Terus apa pemadaman listrik secara sepihak oleh PLN, mau mengganti rugi segala kerusakan yang ditimbulkan?” tambahnya.

Senada dengan itu, seorang warga jalan Sangia Kaendea, Kelurahan Raha II, Asgar Rianto, turut mengeluhkan pemadaman listrik tersebut, Bahkan sejumlah barang elektronik miliknya, seperti televisi, lemari pendingin (kulkas), dan pemanas nasi (rice Cooker) ikut rusak akibat sering padam listrik.

“Seenaknya PLN padamkan listrik, sehari itu lebih banyak dari minum obat. Akibatnya sekarang ini pendingin ruangan (AC) ikut tidak berfungsi. Kalau sudah begini, apa PLN mau bertanggungjawab atas kerusakan. Seandainya PLN bisa mengerti pada masyarakat yang telat membayar dan tidak lakukan pemutusan aliran listrik, kan seimbang,” jelasnya.

Atas keluhan tersebut, SultraKini.Com belum mendapatkan keterangan resmi dari Manager PLN rayon Raha yang tidak berada di tempa,t berhubung hari libur.

 

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan