PLN Resmikan 100 Persen Desa se-Sulawesi Berlistrik

  • Bagikan
Peresmian 100 persen berlistrik se-Sulawesi oleh PLN Regional Wilayah Sulawesi di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (27/12/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Peresmian 100 persen berlistrik se-Sulawesi oleh PLN Regional Wilayah Sulawesi di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (27/12/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengupayakan seluruh desa se-area Sulawesi termasuk Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berlistrik yang ditujukan dengan peresmian 100 persen desa berlistrik di Sulawesi, Kamis (27/12/2018).

General Manajer PLN Wilayah Sulselbar, Bambang Yusuf, mengatakan khususnya Sultra terdapat 1.870 desa di antara sekitar 2.292 desa teraliri listrik dari PLN atau sekitar 82 persen dari total desa di wilayah tersebut. Sedangkan listrik non PLN sebanyak 422 desa atau 18 persen.

“Alhamdulillah, di 2018 sebanyak 122 desa yang terdiri dari 105 desa baru sudah menyala dan 17 desa lama sudah teraliri listrik, itu melengkapi 100 persen desa menyala atau berlistrik di Sultra, sekaligus di regional Sulawesi, sehingga per-November kemarin rasio elektrifikasi PLN di Sultra menjadi 87,15 persen untuk listrik dari PLN,” jelas Bambang.

Pembangunan listrik desa 2018, meliputi jaringan tegangan menengah sekitar 386,7 kilometer sirkuit, jaringan tegangan rendah 330,6 kilometer sirkuit, dan jaringan gardu distribusi 9,4 MVA dengan total investasi Rp 172 miliar.

“Insya Allah di 2019, kita tetap melanjutkan program listrik masuk desa ini dengan target 245 tegangan listrik menengah, 188 tegangan rendah,” terang Bambang.

Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda, menerangkan sesuai janji PLN diakhir 2018 semua desa di wilayah Sulawesi sudah berlistrik itu bisa ditepati dan tercapai. Tugas PLN selanjutnya, bagaimana listrik yang ada itu terliri di setiap rumah warga.

“Sehingga rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen juga karena saat ini hanya berada pada 96 persen, jadi masih ada empat persen tanggung jawab kami harus diselesaikan,” ucap Syamsul.

Sedangkan kebutuhan listrik di Sultra, lanjutnya, sangat luar biasa potensi pasarnya karena seluruh Sulawesi dihitung kebutuhan listriknya pada saat beban puncak berkisar 1.600 MW. Saat ini ada potensi pasar se-Sulawesi sekitar 3.340 MW sebagai besar berada di Sultra.

“Jadi Sultra ini dilihat dari sisi infrastruktur saat ini masih minim, tapi melihat potensi pasar yang sangat besar kami harus merubah strategi pembangunan kelistrikan di Sultra ini harus diprioritaskan karena potensi pasarnya luar biasa,” sambung Syamsul.

Menurutnya salah satu kendala kelistrikan di Sultra terletak pada infrastruktur dibandingkan dengan daerah Sulawesi dalam daya kemampuannya, sehingga pembangunan infrastruktur itu akan diprioritaskan.

Terpenting kata dia, listrik yang ada saat ini harus dipergunakan secara baik dan benar untuk kegiatan yang produktif tidak hanya konsumtif.

“Kalau kegiatan itu produktif bisa menghasilkan uang dari listrik itu, ketimbang hanya untuk keperluan konsumtif, pembayarannya bisa lebih besar,” terangnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan