SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dukungan sejumlah massa kepada Gubernur Sultra, Nur Alam, yang kini dijerat oleh KPK ternyata tengah menuai polemik. Pasalnya dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Selasa (4/10/2016), beberapa PNS juga termasuk ikut didalamnya, bahkan Bupati Konawe, Kery Saeful Konggoasa, menjadi orator dalam aksi tersebut.
Aksi unjuk rasa tersebut diketahui merupakan upaya untuk mendukung Nur Alam yang telah bekerja keras mati-matian membangun Sulawesi Tenggara, meskipun akhirnya ditetapkan tersangka oleh KPK karena kasus “putar-putar duit nikel”.
Sekda Provinsi Sultra, Lukman Abunawas, membantah jika ada yang menggerakkan PNS untuk ikut-ikutan unjuk rasa tersebut. “Aspirasi murni, tidak ada yang menggerakkan, ini upaya dukungan kepada Nur Alam agar tegar dalam menjalani semua ini,” ungkap Lukman usai upacara peringatan HUT TNI, Rabu (5/10/2016).
Lukman yang digadang-gadang juga bakal maju dalam Pilgub Sultra 2018 mendatang menambahkan, unjuk rasa yang diikuti PNS tersebut merupakan keinginan mereka. Bahkan beberapa kepala dinas juga turun secara individu untuk memberikan support kepada Nur Alam. Jika terbukti kemudian ada yang menggerakkan, Lukman mempersilahkan untuk melaporkan ke Kemendagri.
“Laporkan saja jika ada buktinya,” tantangnya.
Massa menyuarakan kepada para birokrasi dan warga Sultra untuk terus memberikan dukungan kepada Nur Alam yang telah bekerja keras memeras otak, sehingga Sultra bisa mengalami kemajuan yang sangat pesat seperti sekarang ini.
Massa juga menyuarakan bahwa kasus yang menimpa Nur Alam merupakan penganiayaan terhadap hukum. Di mata mereka, sosok Nur Alam merupakan pemimpin yang pekerja keras, bekerja iklas, bekerja cerdas, dan tuntas. Nur Alam telah menunjukkan dedikasinya dalam membangun Sultra, sehingga pemerintah di tingkat atas diminta untuk cermat dalam menghadapi persoalan ini.
Editor: Gugus Suryaman