SULTRAKINI.COM: KENDARI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam massa aksi Konsorsium Pemerhati Investasi dan Lingkungan Hidup Sulawesi Tenggara (Sultra), berunjuk rasa di depan Mapolda Sultra, Senin (8/7/2019). Mereka mendesak aparat kepolisian memeriksa direktur utama PT Obsidian Stainless Steel (OSS).
Permintaan mendesak memeriksa dirut PT OSS dilakukan pengunjuk rasa karena diduga perusahaan ini melakukan pertambangan ilegal.
“Polda Sultra harus konsisten dan profesional menangani kasus dugaan kejahatan lingkungan oleh PT OSS di wilayah Morosi, Konawe,” ujar korlap aksi, Muhamad Sainul.
Sainul menyebutkan, PT Virtue Dragon Nickel Industrie (VDNI) juga disebut-sebut terlibat dalam aktivitas pertambangan ilegal di Kecamatan Morosi, Konawe.
“Sebut saja penadahan material pembangunan fasilitas smelter di PT VNDI, berasal dari hutan produksi tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH). Olehnya itu, Mr Andrew Zhu Ming Dong selaku Direktur PT VDNI dan PT OSS harus bertanggung jawab terhadap dugaan kasus kejahatan lingkungan di Morosi,” ucap Sainul.
Pihak Polda Sultra dan Bareskrim Polri sebelumnya menyegel ratusan alat berat milik PT OSS di Desa Tanggobu, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Penyegelan ditempuh lantaran adanya dugaan pertambangan ilegal di dalam kawasan hutan tanpa (IPPKH).
PT OSS menyatakan, dugaan yang ditujukan kepada pihaknya masih diselidiki secara internal. Sebab, pihaknya mengaku sebatas mengetahui membeli timbunan tanah dari sejumlah kontraktor.
(Baca: PT OSS Angkat Bicara Soal Penyegelan Alat Berat Oleh Polda Sultra)
Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Sarini Ido