Polemik Kehalalan Vaksin MR Hambat 95 Persen Warga Terimunisasi

  • Bagikan
Pemberian vaksin di SMPN 15 Kendari beberapa waktu. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pemberian vaksin di SMPN 15 Kendari beberapa waktu. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Capaian target imunisasi vaksin campak dan measles rubella (MR) Pemerintah Kota Kendari, belum memenuhi 95 persen sampai September 2018. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum mencatat hingga Agustus lalu realisasi imunisasi 30,22 persen.

“Kendala-kendala yang kita alami kemarin di lapangan, pemahaman masyarakat terhadap halal haram vaksin ini masih menjadi masalah,” ucap Rahminingrum, Selasa (18/9/2018).

Target yang belum tercapai ini, diupayakan Dinkes untuk kembali dievaluasi dengan menghadirkan pihak sekolah belum menerima vaksin maupun cakupan imunisasinya masih rendah di Kota Kendari. Tindakan tersebut dilakukan sembari menunggu keputusan dari pemerintah pusat sehubungan ada tidaknya penambahan waktu pelaksanaan imunisasi.

“Ini program nasional, jadi kita hanya menunggu, kalau kementerian nanti tidak memperpanjang atau tidak mengambil kebijakan lain, kita juga tidak akan perpanjang, tetapi mengganti dengan logistik vaksin lainnya,” terang Rahminingrum.

Polemik halal atau haramnya vaksin ini memang menjadi permasalahan di sejumlah daerah di Indonesia, bukan hanya Kota Kendari. Seperti diberitakan sebelumnya, pro kontra tentang kehalalan vaksin MR yang diusung oleh Kementerian Kesehatan untuk masyarakat yang dilakukan secara serentak pada 1 Agustus kemarin, spontan mendapatkan penolakan dari berbagai pihak. Bagaimana tidak, vaksin tersebut ternyata belum mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

(Baca: Menkes Tunda Imunisasi MR, Warga Non Muslim Tetap Divaksin)

(Baca juga: Kemenag Baubau Instruksikan Tunda Pemberian Vaksin MR di Sekolah)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan