Pomalaa Bulan Maret

  • Bagikan

Genangan bagi kita hampir sama bunyinya di telinga dengan kenangan
Maka derailah tawa dari mulut-mulut yang lelah berbicara kesepian
Berharap akan ada sepercik kesegaran dari penjelajahan di atas aspal jalanan
Setiap langkah seolah memiliki seribu cerita mengenai debu, deru, dan kendara

Halte tanpa atap adalah sebuah peraduan yang luas serta membelah dirinya dimana-mana
Sementara hujan sukar bercengkerama karena harus antri dengan kepul asap dari cerobong yang tinggi bak menara
Senja yang kita cari terlanjur menghilang, memecah dirinya menjadi kepingan
Kita butuh payung, mendung bertamu ingin mengenyahkan air mata

– Mei 2016

 

 Penulis bernama Achmad Hidayat, kadang menggunakan nama pena Achmad Hidayat Alsair. Lahir di kota nikel Pomalaa pada tanggal 15 Mei 1995. Tengah berkuliah di Universitas Hasanuddin, Makassar, jurusan Ilmu Hubungan Internasional, angkatan 2013. Selain sibuk dengan tugas dosen dan berdiskusi mengenai apapun, penulis juga hobi menuangkan hal-hal yang melintas di pikirannya ke atas kertas. Yang terbaru, salah satu karyanya tergabung dalam antologi puisi “Ketika Tubuhmu Menjadi Mawar” (Sabana Pustaka, 2016).

085756690743

[email protected]

 

 

  • Bagikan