PPKM Kendari Masih Level 2, Wali Kota Minta Masyarakat Tetap Menjalankan Prokes

  • Bagikan
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir

Status PPKM Kota Kendari masih pada level 2, namun demikian Wali Kota Sulkarnai Kadir tidak mempersoalkan, melainkan tetap meminta warganya untuk senantiasa disiplin mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker.

SULTRAKINI.COM: Wali Kota Kendari H Sulkarnain Kadir minta masyarakat di daerahnya untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Hal itu terlepas dari level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut masih berada di level 2.

 “Level satu atau dua, yang utama adalah masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan  yang terbukti mampu mencegah penularan Civid-19,” ujar Sulkarnain kepada wartawan di Kendari, Rabu (10/11/2021)

PPKM Mikro Kota Kendari masih bertengger di level 2 sebagaimana tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang perpanjangan PPKM sampai tanggal 22 November 2021.

Level 2 bagi Kota Kendari berlaku sejak pertengahan September lalu. Saat itu turun dari level 3 karena kesadaran masyarakatnya yang selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir meminta seluruh masyarakat mempertahankan disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan agar daerah itu bisa keluar dari pandemi COVID-19.

“Sebagaimana saya sampaikan, kita tentu tidak lagi hanya mengacu pada level-level PPKM tapi yang terpenting adalah sikap dan tindakan kita dalam situasi seperti ini agar tetap menaati protokol kesehatan,” kata dia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.

Sulkarnain menekankan seluruh masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas produktif sehari-hari, utamanya memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Dengan membiasakam diri menerapkan protokol kesehatan, meski nantinya status PPKM di Kendari turun ke level 1.


“Bukan hanya melihat bahwa level 1 atau level 2, tetapi yang paling penting adalah bagaimana sikap kita, terus disiplin, terus menjaga situasi yang kondusif ini tetap terjaga dan terpelihara, katamya.

Menurut Sulkarnain, PPKM tidak lagi mengacu pada level-levelnya akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana sikap serta tindakan masyarakat dalam situasi ini.

Untuk itu pemerintah Kota Kendari menargetkan proses vaksinasi bisa dipercepat hingga akhirnya bisa terbentuk kekebelan kelompok (herd immunity) bisa tercapai.

“Minimal cakupannya mencapai angka 70 persen dan lansia 60 persen. Itu syarat dari WHO untuk capai kekebalan kelompok,” jelas Wali Kota Kendari.

Guna mencapai target itu wali kota telah memerintahakan kepada Dinas Kesehatan untuk mempercepat proses vaksinasi. Sebab saat ini cakupan vaksinasi Kota Kendari sudah mendekati angka 65 persen dan untuk lansia mendekati angka 58 persen.

Dinkes Kendari mengeluarkan data per 8 November, bahwa warga Kota Kendari yang sudah melakukan suntik vaksini Covid-19 mencapai 169.470 dari target 265.147 sasaran yang terdiri tenaga kesehatan (nakes), petugas publik, kelompok lanjut usia, masyarakat umum dan rentan, remaja serta gotong royong.

“Vaksinasi saat ini sudah mencapai 169.470 orang atau 63,92% untuk pemberian dosis satu. Sedangkan pemberian vaksin dosis kedua telah mencapai 113.762 orang atau 42,91% dari target sasaran,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Rahminingrum.

Dijelaskan, vaksinasi nakes dosis satu mencapai 5.613 orang (135,22%), dosis dua 5.149 orang (124,04%), dan dosis tiga 2.466 orang (59,41%) dari 4.151 sasaran.

Sementara untuk petugas publik dosis satu mencapai 44.374 orang (117,36%) dan dosis dua 31.084 orang (82,21%) dari 37.810 sasaran. Kemudian, kelompok lansia dosis satu mencapai 9.843 orang (57,76%) dosis dua 6.594 orang (38,7%) dari 17.040 sasaran.

Vaksinasi masyarakat umum dan rentan dosis satu mencapai 82.745 orang (48,56%) dan dosis dua 52.577 orang (30.85%) dari 170.409 sasaran. Berikutnya, vaksinasi remaja dosis satu mencapai 26.895 orang (75,26%) dan dosis dua 18.358 orang (51,37%) dari 35.737 sasaran. Sedangkan vaksinasi gotong royong dosis satu mencapai 372 dan dosis dua sebanyak 261.

Laporan: M Djufri Rachim

  • Bagikan