SULTRAKINI.COM: MERAUKE-Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mencetak sawah seluas satu juta hektare di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, kembali berlanjut setelah berhasil dilakukan mediasi pada Senin, 12 Agustus 2024. Proyek yang sempat terhenti akibat protes masyarakat setempat ini, kini berjalan normal setelah tercapainya kesepakatan antara pihak pelaksana proyek dan masyarakat.
Insiden ini berawal dari protes sekitar 60 warga Kampung Wanam, Distrik Ilwayab, yang mempersoalkan pembukaan lahan dan pelebaran jalan sepanjang 500 meter tanpa adanya sosialisasi sebelumnya. Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA), Yohanes Mahuze, menyatakan bahwa masyarakat tidak pernah mendapat informasi dari pihak pemerintah, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat, terkait pelaksanaan proyek tersebut.
Sebagai respons terhadap protes tersebut, Haji Isam, pelaksana program, segera menginisiasi mediasi yang melibatkan Kasatgas Pangan Kementerian Pertanian, Mayor Jenderal TNI Rizal Ramdani, serta Tokoh Masyarakat Papua Selatan, Jhon Glube Gebze. Dalam mediasi tersebut, masyarakat akhirnya setuju untuk mendukung proyek dengan beberapa syarat, di antaranya hak untuk mengambil kayu limbah dari proyek sebagai pemilik tanah ulayat serta kewajiban pemerintah untuk melakukan sosialisasi proyek di empat distrik: Ilwayab, Kaptel, Ngguti, dan Muting.
Jhon Glube Gebze, dalam pernyataannya, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan, seperti perusakan fasilitas. Ia juga berkomitmen untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat serta menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi guna memastikan proyek ini tersosialisasi dengan baik dan berjalan sesuai kesepakatan.
Laporan: Riswan