SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kunjungan kerja anggota di PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menguak kembali masalah perekrutan tenaga kerja. Diduga, perusahaan yang beropersi di kawasan mega industri tersebut tidak transparan dalam perekrutan.
Ketua Komisi III DPRD Konawe, Alma’ruf menurutkan, PT. VDNI belum memiliki mekanisme khusus dalam perekrutan karyawan. Khususnya untuk mewadahi masyarakat ring satu kawasan mega industri, yakni Kecamatan Morosi, Bondoala dan Kapoiala.
“Harusnya camat-camat juga dilibatkan dalam perekrutan. Ini saya lihat camat juga seolah mawas diri dengan perusahaan,sehingga tidak terjadi komunikasi yang baik,” jelasnya.
Selain itu lanjut Ma’ruf, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi juga perlu dilibatkan. “Ini saya lihat malah ada yang pernah ikut pelatihan ketenahakerjaan dari dinas bersangkutan, tapi justru belum terpakai sebagai karyawan,” terangnya.
Atas hal tersebut, legislator asal PAN tersebut menyarankan untuk membentuk tim kerja khusus dalam proses perekrutan karyawan PT. VDNI. Kelompok tersebut, terdiri atas pihak Polres, Kejari, Disnakertrans, Kecamatan dan pihak DPRD sendiri.
Usulan itu juga diamini legislator lainnya, Samsudin. Menurutnya, perekrutan perlu melibatkan banyak pihak sebagai upaya pengawasan. Sehingga tidak terjadi riak-riak dari masyarakat akibat kecemburuan sosial.