Puspa Libatkan Pengusaha Sukses Latih Komunitas Perempuan Konawe

  • Bagikan
Peserta pelatihan keterampilan berbasis komunitas saat mengikuti pelatihan membuat abon ikan. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Peserta pelatihan keterampilan berbasis komunitas saat mengikuti pelatihan membuat abon ikan. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Hari terakhir pelatihan keterampilan usaha berbasis Komunitas yang diselenggarakan Forum Puspa Sulawesi Tenggara ditutup dengan pelatihan membuat abon ikan, Sabtu (8/12/2018). Instrukturnya adalah Hajar, seorang pengusaha Abon sukses dari Kota Kendari.

Pelatihan yang diselenggarakan Forum Puspa, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sultra dan Kabupaten Konawe ini fokus pada pemanfaatan bahan baku lokal dan ramah lingkungan. Acaranya sendiri berlangsung selama tiga hari, dimulai Kamis (6/12/2018) lalu.

Pada kesempatan tersebut, Hajar banyak berbagi inspirasi sukses terkait usaha yang ia kelola selama ini. Dia merupakan pemilik dari kelompok usaha yang bernama Sagu Meambo Food, beralamat di Kelurahan Mata, Kecamatan Kendari, Kota Kendari.

Wanita berusia 43 tahun itu memiliki berbagai produk usaha. Untuk usaha olahan perikanan, seperti abon ikan, keripik cumi, steak ikan amplang serta beberapa jenis produk lainnya.

“Untuk produk usaha hasil olahan perikanan ini saya mulai tahun 2006,” ujarnya.

Selain olahan tersebut, Hajar juga mengolah bahan olahan dari sagu. Usaha itu ia mulai 2015. Beberapa produknya, antara lain chips sagu dan daun kelor, biskuit sagu, brownis sagu, dan tepung sagu kering.

“Untuk olahan sagu ini kelompok saya mendapat bantuan langsung dari FAO (Organisasi Pangan Dunia),” terangnya.

Dari segi prestasi, usaha ibu dua anak ini dan kelompoknya tidak perlu diragukan lagi. Ia kerap mendapat penghargaan tingkat kota berkat produk-produk olahannya. Terakhir, ia mendapat juara dua di ajang UKM Zaman Now 2018 tingkat Sultra.

“Untuk pasarnya sendiri, produk olahan ini sudah tersebar di toko dan swalayan di Kota Kendari. Omset saya perbulannya bisa Rp 40 juta,” ucap lulusan IAIN Kendari tersebut.

Sejauh ini, Hajar sudah banyak mengikuti ajang-ajang produk olahan hingga ke tingkat nasional. Ia pun kerap tampil di sejumlah media lokal maupun nasional.

“Alhamdulillah sudah banyak ikut ajang dan kegiatan. Dari pemerintah juga sudah ada perhatian dari usaha yang kami rintis ini,” pungkasnya.

Usai memberikan kelas inspirasi, Hajar langsung mempraktikan bagaimana cara membuat olahan dari ikan, yakni abon. Para peserta pelatihan pun diajari detail membuat abon yang enak sebagaimana hasil produk Sagu Meambo Food. Peserta pun cukup antusias pelatihan tersebut.

Sementara itu, Ketua Forum Puspa Sultra, Hasmida Karim berharap, ‘gol’ dari program tersebut adalah peserta dapat pulang membawa ilmunya dan langsung praktik. Khususnya bagamana mengembangkan bisnis berbasis kelompok atau komunitas.

“Kita harapkan nanti bisa melahirkan usaha kelompok bersama dari komunitas perempuan dan PKK yang hadir dalam pelatihan ini,” jelasnya.

Selama pelatihan, acara dipandu oleh Ketua Forum Puspa dan Emmy Astuti selaku fasilitator. Para peserta dilatih mulai dari mengenal diri sebagai perempuan, analisis SWOT, strategi bisnis kelompok hingga praktik lapangan.

Laporan: Mas Jaya
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan