Raih Penghargaan ISO dan ISSA, Pemicu Semangat Kerja BP Jamsostek Sultra

  • Bagikan
Kepala BP Jamsostek Sultra, Minarni Lukman. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yaitu sertifikasi ISO 37001:2016 tentang sistem manajemen anti penyuapan dan pengakuan dari International Social Security Association (ISSA).

Penghargaan ISO diraih atas pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan oleh BP Jamsostek yang dituntut selalu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Salah satu prinsip yang dianut adalah kehati-kehatian dan good governance atau pelaksanaan tata kelola yang baik.

Untuk memastikan hal tersebut dibentuklah Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) pada tahun 2015 oleh BP Jamsostek dalam upayanya meminimalisir potensi terjadinya suap dan gratifikasi atau pemberian hadiah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Atas upaya yang sudah dilakukan itu, BP Jamsostek berhasil meraih sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

Berhasil mendapatkan ISO 37001:2016 ini, diharapkan dapat membantu BP Jamsostek dalam menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan program anti-suap yang sebelumnya telah diimplementasikan BP Jamsostek. Sertifikasi yang dilakukan oleh BP Jamsostek ini merupakan salah satu langkah preventif dalam menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Selain itu BP Jamsostek juga melakukan mekanisme pendekatan berbasis risiko agar dapat mengambil keputusan dengan baik terkait dengan hubungan bisnis dengan mitra atau pihak ketiga.

Implementasi dari sertifikasi tersebut dilaksanakan sejak tahun 2021 pada proses bisnis pengelolaan investasi dan perluasan kepesertaan. Hal ini dilakukan karena proses bisnis pada bidang tersebut dinilai memiliki risiko yang tinggi apalagi dengan dana kelolaan mencapai Rp553,5 triliun dengan cakupan kepesertaan sebanyak 30,6 juta pekerja di penghujung tahun 2021.

Hal ini juga mendapat pengakuan dari International Social Security Association (ISSA), sebuah perkumpulan atau organisasi jaminan sosial internasional, dengan mengeluarkan Certificate of Merit atas upaya BP Jamsostek dalam menjadikan UPG sebagai satu kesatuan dengan fungsi manajemen pengendalian fraud yang berperan dalam memberikan edukasi, sosialisasi dan pengendalian atas suap ataupun hadiah kepada seluruh karyawan yang dapat berujung pada terjadinya fraud atau bahkan korupsi.

Direktur Utama BP Jamsostek, Anggoro Eko Cahyo, mengutarakan rasa bangganya kepada seluruh insan BP Jamsostek dalam menjaga integritas dan budaya organisasi yang menolak keras upaya suap dan korupsi yang sangat merusak reputasi, baik reputasi organisasi maupun individu dari personil itu sendiri.

Salah satu poin penting yang menjadi pertimbangan ISSA dalam memberikan penghargaan ini adalah karena sistem pelaporan gratifikasi BP Jamsostek yang mudah melalui platform digital. Hal ini berimbas pula pada peningkatan jumlah laporan setiap tahunnya yang harus diantisipasi kemudian karena seiring peningkatan laporan, meningkat pula upaya gratifikasi yang dilakukan oleh pihak eksternal kepada karyawan BP Jamsostek.

Senada dengan ISSA, Anggoro juga berpesan bahwa insan BP Jamsostek harus selalu waspada atas berbagai upaya yang dilakukan pihak eksternal dalam menjanjikan keuntungan individu namun berujung pada tindakan fraud atau bahkan korupsi.

“Ini menjadi pekerjaan rumah, tidak hanya bagi manajemen tapi juga seluruh insan BPJAMSOSTEK untuk menolak segala upaya gratifikasi dalam bentuk apapun,” tegas Anggora, melalui pres releasenya yang diterima media ini, Kamis (3 Maret 2022).

Dirinya mengingatkan prestasi yang dicapai BP Jamsostek dalam menolak gratifikasi ini bukan baru saja diraih, tapi merupakan upaya untuk mempertahankan apresiasi yang sebelumnya diraih dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2017, 2018, dan 2020. Ini menunjukkan bahwa BP Jamsostek adalah sebuah institusi yang menjunjung tinggi nilai integritas dan bebas dari tindakan fraud dan korupsi.

“Semoga ikhtiar kita selama ini dalam mengantisipasi upaya fraud menjadikan kita lebih waspada dan meningkatkan integritas seluruh insan BP Jamsostek dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta dan dapat terus mengelola dana pekerja secara amanah dan bertanggung jawab,” tutup Anggoro.

Senada dengan Direktur Utama, Kepala BP Jamsostek Sulawesi Tenggara, Minarni Lukman, mengungkapkan bahwa penghargaan yang diterima merupakan bentuk keseriusan BP Jamsostek untuk menjaga integritas dalam menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat.

Di mana BP Jamsostek selalu menggunakan mekanisme berbasis risiko dalam mengambil setiap keputusan yang baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan mitra maupun pihak ketiga.

“Penghargaan yang diterima tidak membuat kami berpuas diri, tapi akan menjadi pemecut semangat bagi kami agar terus dapat menjaga integritas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada kami,” kata Minarni Lukman.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan