Ratusan Pendamping Desa Belum Kantongi BPJS Ketenagakerjaan

  • Bagikan
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Kendari, La Uno. (Foto: Nova Aliza/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebanyak 900 tenaga ahli, tenaga pendamping desa dan tenaga pendamping lokal desa Se-Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan. Namun jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah keseluruhan pendamping desa di Sultra, sekitar 2.000 orang.

Perlindungan jaminan sosial terhadap pegawai pemerintah non Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, terwujud dengan di tandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sultra dengan BPJS Ketenagakerjaan Kota Kendari di Grand Clarion Hotel Kendari, Rabu (22/03/2017).

Kepala DPMD Sultra, Tasman Taewa mengungkapkan dukungannya atas kerjasama tersebut. Menurutnya, negara berkualitas dan sejahtera salah satunya dari keterlibatan anggota pendamping desa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Saya intruksikan semua anggota pendamping desa untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan ini ada nilai plusnya, bahwa tim pendamping sewaktu-waktu berhenti maka semua hak-haknya itu diterima,” katanya, Rabu (22/03/2017).

Dijelaskan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Kendari, La Uno, BPJS tersebut memiliki tujuan untuk melindungi pegawai non ASN  yang berada di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Kementerian Desa, khususnya Sultra.

Pihaknya membuat regulasi bahwa setiap pekerja yang ada di Sultra harus mendapatkan jaminan sosial. Meskipun ia mengakui kenyataan di masyarakat belum sepenuhnya terlibat. Untuk aksi sosialisasi terkait hal itu terus dilakukan.

“Dengan MoU yang telah dilakukan ini, dapat memberi kesadaran bagi pemberi kerja lain akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.

Data BPJS Ketenagakerjaan selama 2016 hingga sekarang, tercatat sekitar 900 orang pendamping desa mendapatkan jaminan tersebut. Sedangkan jumlah keseluruhan pendamping desa dari 15 kabupaten di Sultra sekitar 2.000 orang.

“Saat ini data Timdes (Tim Desa) yang telah mendaftarkan dirinya ke BPJS Ketenagakerjaan itu baru 900 orang dan yang belum terdaftar sekitar 700 orang,” tutupnya.

Laporan: Nova Aliza

  • Bagikan