SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemilih pemula rentan menjadi objek “mainan” politik bagi calon yang akan bertarung di pemilihan kepala daerah (pilkada). Hal tersebut dapat terjadi jika pemilih pemula tidak mendapat pengetahuan yang cukup mengenai pilkada. Hal ini dikatakan Pengamat Politik Sulawesi Tenggara, Muhammad Najib Husain, kepada SULTRAKINI.COM, Senin (29/8/2016) sore.
Untuk itu, menurut Dosen Pascasarjana UHO ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Kendari perlu intens melakukan sosialisasi ke pemilih pemula. “Sosialisasi yang intens perlu dilakukan agar mereka bisa berpartisipasi aktif di Pilkada nanti,” kata Najib.
Meski KPUD Kota Kendari sudah melakukan sosialisasi dengan mengadakan cerdas cermat tingkat siswa SMA dan sederajat, tetapi menurut Najib hal tersebut tidak bisa hanya berhenti sampai di kegiatan itu jika ingin menyentuh seluruh pemilih pemula.
“KPU mestinya tidak berhenti di kegiatan cerdas cermat, tetapi juga harus melakukan sosialisasi di berbagai sekolah dan lingkungan kepemudaan,” ujarnya.
Tanpa melakukan hal yang demikian, kata Najib, pemilih pemula akan menjadi mangsa empuk para calon kepala daerah. “Sebagian lainnya sangat memungkinkan untuk apatis terhadap Pilkada. Entah itu apatis tidak tahu atau tidak ingin tahu,” katanya.
Selain sosialisasi yang intens, Alumni program Doktor Ilmu Komunikasi UGM ini menyarankan KPUD Kota Kendari agar pemilih pemula dapat juga diberdayakan dengan berbagai simulasi dan berpartisipasi dalam melakukan pengawasan Pilkada.