Real Count FISIP UHO: Anak Walikota Menangkan Pilwali Kendari

  • Bagikan
Dekan Fisip UHO Dr Bachtiar didampingi dosen FISIP menggelar jumpa pers hasil real count.

SULTRAKINI.COM: Tampuk kepemimpinan Walikota Kendari hampir dipastikan beralih ke Adriatma Dwi Putra atau ADP, putra Asrun yang sudah menjabat dua periode (10 tahun) sebagai Walikota Kendari.

Hasil tabulasi data real count Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (FISIP UHO) pada pukul 17.00 Wita, Rabu (15 Februari 2017) resmi diumumkan oleh Dekan FISIP Dr Bachtiar, dengan perolehan suara terbanyak pada pasangan calon walikota Adriatma Dwi Putra dan Sulkarnain, yakni memperoleh 41,13 persen atau 61.809 suara pemilih.

Perolehan suara kedua terbanyak pada pasangan calon Abdul Rasak dan Haris Andi Surahman dengan jumlah perolehan suara 37,21 persen atau 55.915  suara.

Sementara pasangan Zayat Kaimoeddin dan Suri Syahriah Mahmud pada juru kunci dengan Perolehan 22,54 persen atau 33.870 suara. 

Bachtiar menjelaskan metode yang digunakan dalam real count ini adalah sensus, yakni mengambil data di seluruh TPS (520 TPS) dengan cara setiap mahasiswa mengambil data pada dua TPS yang telah disiapkan blangko isian dan ditandatangani serta distempel oleh KPPS. 

Kendati demikian, keputusan siapa yang akan menjadi Walikota Kendari periode 2017-2022 menjadi otoritas KPU Kota Kendari, berdasarkan hasil pleno rekapitulasi Perolehan suara di semua TPS.

Real count adalah metode hitung cepat yang dilakukan pada semua TPS, yakni 520 TPS yang tersebar di 64 kelurahan dan 10 kecamatan. 

Menurut Bachtiar, pihaknya menyelenggarakan real count sebagai bentuk partisipasi kampus dalam menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami independen, tidak berafiliasi pada pihak mana pun,” jelasnya. 

Dosen Komunikasi Politik FISIP UHO, Dr Muh Najib Husein menjelaskan dengan hasil real count ini sekaligus dapat dijadikan kontrol bagi penyelenggara dalam mengawal perjalanan rekapitulasi dan tabulasi suara.

Sementara dosen Ilmu Politik FISIP UHO, Dr Eka Suaib menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi akademik yang perama kali diselenggarakan, sehingga tidak tertutup kemungkinan ke depan masih melakukan kegiatan serupa.

  • Bagikan