Rektor USN Kolaka ‘Ngomel’ Soal Jalan Kampus

  • Bagikan
Rektor USN Kolaka, Azhari memberikan pengarahan dan pembekalan kepada mahasiswa PPL di auditorium kampus. (Foto: Zulfikar/SULTRAKINI.COM)
Rektor USN Kolaka, Azhari memberikan pengarahan dan pembekalan kepada mahasiswa PPL di auditorium kampus. (Foto: Zulfikar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka Azhari, menyinggung pembangunan jalan menuju kampus baru USN di Kecamatan Tanggetada yang tidak kunjung dibangun Pemerintah Daerah setempat.

Di hadapan 208 mahasiswa yang akan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL), dirinya menyampaikan hanya memerlukan konsistensi Pemda Kolaka sehubungan mampu atau tidaknya membangun infrastruktur tersebut.

“Saya hanya perlu satu kata saja, nyatakan kalau tidak mampu saya akan bangun sendiri, jangan gantung saya selama 5 tahun ini. Masalah anggaran-saya akan ajukan ke menteri. Masa jalan yang dilewati calon pemimpin masa depan kayak gitu,” ujar rektor, Kamis (21/2/2019).

Lain hal dengan pembangunan jalan menuju objek Wisata Kampung Coklat yang berada di Kelurahan Sabilambo, Kabupaten Kolaka, ia menyinggung pembangunan jalan di tempat itu justru lebih baik dan memadai.

“Kampung coklat itu penduduknya berapa sih di situ? tapi jalannya bagus sekali, Sementara di USN sumber PAD Pemda yang besar. Misalkan konsumsi, tarulah Rp 1 juta sampai Rp 500 per mahasiswa per bulan, berapa PAD yang diterima Pemda, hanya jalan yang panjangnya dua km saja ngak bisa, kampus ini aset Pemda loh,” ucapnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan adalah kewajiban Pemda sesuai dengan amanat UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan bukan merupakan kebutuhan kampus.

“Karena UU mengatakan, itu kewenangan Pemda, bukan kewenangan saya, bukan juga kewenangan provinsi, tapi kalau pemda nyatakan tidak bisa, saya bisa minta menteri PU untuk bangun atau saya minta izin ke menteri Ristek untuk menggunakan anggaran USN, banyak jalannya, cuman pemda diam, ada apa? Kayak anak kecil saja, jalanan itu kewajiban Pemda bukan kebutuhan saya,” sambungnya.

Akses jalan yang tak kunjung di perbaiki kedepan menurutnya akan membuat mental Kolaka terhadap daerah lain akan jelek, dan tidak respon dengan pembangunan Kolaka yang lebih baik

“Kalau jalan itu tidak diperbaiki akan membuat mental USN jelek, apabila ada tim dari Jakarta meninjau pembangunan itu, mereka semua akan mencibir dan masyarakat Kolaka akan malu, kemudian mereka tidak akan antusias mendukung pembangunan kampus kita di sana,” ujarnya.

Untuk diketahui, jalan yang dipermasalahkan rektor bertempat di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, tepatnya jalan desa dari Kelurahan Anaiwoi menuju Desa Popalia yang sampai saat ini akses jalan separuh telah di aspal, tetapi sekitar 2 kilometer menuju kampus baru USN belum dibangun. Berdasarkan laporan warga dan mahasiswa, akses ke kampus sangat rawan kecelakaan diakibatkan tekstur jalan yang licin ketika hujan.

Laporan: Zulfikar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan