Reses Masa Sidang Pertama, Komisi II DPRD Sultra Jemput Aspirasi Masyarakat di Delapan Kabupaten

  • Bagikan
Anggota Komisi II DPRD Sultra, Syamsul Ibrahim

SULTRAKINI.COM: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja selesai melaksanakan reses di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Hal ini sebagai salah satu kewajiban wakil rakyat untuk menyerap aspirasi dari berbagai penjuru “Bumi Anoa”.

Sebanyak sepuluh anggota dewan yang tergabung di Komisi II DPRD Sultra turun ke masyarakat untuk melaksanakan reses masa sidang pertama pada 30 Januari-5 Februari 2020.

Anggota komisi yang membidangi masalah ekonomi dan keuangan ini, melakukan reses di tiga dapil, yakni Dapil Sultra II meliputi Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana; Dapil Sultra V yakni Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, dan Kabupaten Kolaka Timur; serta Dapil Sultra VI meliputi Kabupaten Konawe, Konawe Utara, dan Kabupaten Konawe Kepulauan.

Banyak pendapat dan masukan dari masyarakat yang terserap dalam reses tersebut. Dari semua aspirasi yang masuk, menjadi kewajiban para wakil rakyat untuk diperjuangkan di eksekutif sebagai bahan pada penyusunan anggaran.

Berikut anggota Komisi II DPRD Sultra yang melaksanakan reses masa sidang pertama tahun 2020.

  1. Farhana Mallawangan

Farhana Mallawangan merupakan Ketua Komisi II DPRD Sultra. Untuk menyerap aspirasi konstituennya, ia menggelar reses di Dapil V, yaitu Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, dan Kabupaten Kolaka Timur. Di Dapilnya tersebut, ia melaksanakan reses di tiga kecamatan. Desa Palambua di Kecamatan Pomala menjadi awal masa resesnya itu.

Ketua Komisi II DPRD Sultra, Farhana Mallawanga

Selain menyerap aspirasi masyarakat ia manfaatkan menggelar syukuran atas terpilihnya sebagai anggota DPRD Sultra periode 2019-2024. Di acara ini ratusan simpatisan dari Kolaka Raya turut hadir dan mendoakannya agar politikus Golkar iini dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh masyarakat.

Lokasi ke dua berada di Desa Wawoli, Kecamatan Toari. Dalam kesempatan ini, masyarakat mengeluhkan peningkatan pertanian mulai pembinaan kelompok tani hingga bantuan pertanian. Masyarakat juga meminta bantuan peternakan.

Reses terakhir dilaksanakan di Desa Pawisowa Jaya, Kecamatan Tanggetada. Di sini masyarakat mengeluhkan hal yang sama, yaitu bantuan bibit pertanian maupun peternakan.

Melalui Kepala Desa, masyarakat berharap Masjid Raya yang ada di desa tersebut bisa diperbaiki, sebab saat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha masyarakat terpaksa salat di luar masjid.

Melalui masukan tersebut, Farhana berjanji memperjuangkan aspirasi masyarakat khusunya di tiga kecamatan itu ke Pemerintah Provinsi Sultra.

“Intinya saya sudah mengetahui apa saja aspirasi masyarakat, saya berjanji akan mengawal semua aspirasi masyarakat agar mendapatkan bantuan pemerintah,” ujarnya.

2. Jumarding

Wakil Ketua Komisi II DPRD Sultra ini melaksanakan reses di delapan kecamatan Dapil V, yaitu Kecamatan Watonuha, Pakue, Pakue Tengah, Tolala, Porehu, Batu Putih, Lambai dan Kecamatan Wawo di Kabupaten Kolaka Utara.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Sultra, Jumarding

Jumarding mengaku, masyarakat yang ada di dapilnya banyak mengeluhkan peningkatan pertanian. Masyarakat meminta bantuan alat pertanian dan bantuan alat pemanen cengkeh. Tidak luput juga masyarakat meminta bantuan sarana dan prasarana perpustakaan dan laboratorium serta peralatan komputer.

Warga juga meminta pemerintah setempat untuk aktif mensosialisasikan segala program bantuan dari APBD kabupaten, provinsi maupun pusat agar tercapai asas manfaat sesuai yang diharapkan.

Hal lainnya diminta masyarakat, berupa bangunan tambatan perahu nelayan, perumahan kampung nelayan, diberikan alat tangkap ikan, bibit jagung, pupuk, mesin atau alat panen jagung, serta meminta segera diselesaikannya pembangunan jembatan dan peningkatan jalan poros Batu Putih-Porehu-Tolala.

Politikus Demokrat itu berjanji berupaya semaksimal mungkin sesuai dengan otoritas yang diamanahkan oleh undang-undang, agar semua keluhan dan permintaan masyarakat di Kabupaten Kolaka Utara bisa diperjuangkan di provinsi, sehingga pemerintah bisa mengalokasikan anggaran dalam menjawab keluhan-keluhan dan permintaan tersebut.

“Saya berjanji akan mengawal dan mengawasi semua program pemerintah yang turun di daerah. Hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan pemerintah tepat sasaran, selama ini yang terjadi bantuan yang turun itu baik dari pusat maupun provinsi seolah hanya dinikmati oknum-oknum tertentu,” tegasnya.

3. Sri Susanti

Sri Susanti selaku Sekretaris Komisi II DPRD Sultra turun langsung menjemput keluhan masyarakat di dapilnya Kecamatan Wawolesea dan Kecamatan Lasolo di Kabupaten Konawe Utara.

Sekretaris Komisi II DPRD Sultra, Sri Susanti

Di Kecamatan Wawolesea, Sri Susanti diterima langsung para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Dalam kesempatan itu, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi mulai dari sarana ibadah, pertanian hingga infrastruktur jalan.

Mereka berharap dibantu pembangunan rumah ibadah dan bantuan Al Quran, bantuan untuk Majelis Taqlim, bantuan alat tangkap ikan, bantuan bibit ternak, bantuan pupuk subsidi, bantuan bibit cengkeh, dan bantuan alat-alat perbengkelan.

Masyarakat juga meminta perbaikan jalan dan jembatan, permintaan percepatan perbaikan jalan nasional penghubung lintas provinsi, perbaikan data penerima bantuan sosial, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Harapan. Putra dan putri daerah di wilayah setempat juga diharapkan mendapat beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di luar Provinsi Sultra.

Sementara reses yang dilaksanakan di Desa Tetelupai, Kecamatan Lasolo, masyarakat menyampaikan aspirasi, berupa permintaan bantuan alat-alat perbengkelan, bantuan pengadaan alat tangkap ikan, permintaan perbaikan data penerima bantuan sosial BPJS, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Harapan agar dipermudah pengurusannya di Dinas Sosial.

Permintaan tambahan insentif guru, permintaan pemberian beasiswa dan kesediaan asrama yang kuliah di luar Sultra, permintaan pengembangan literasi budaya lokal Tolaki, serta permintaan komputer dan laptop untuk di tingkat SMA.

“Tempat yang saya kunjungi sangat membutuhkan percepatan pembangunan. Semua permintaan masyarakat ini akan saya sampaikan kepada teman-teman anggota maupun pimpinan dewan agar ditindaklanjuti dan alokasi pada penganggaran selanjutnya,” ucapnya.

4. Syamsul Ibrahim

Syamsul Ibrahim melaksanakan reses di dua lokasi, yakni Kelurahan Waworaha dan Desa Wowalatoma di Kabupaten Konawe. Anggota Komisi II DPRD Sultra ini banyak menerima keluhan masyarakat soal peningkatan pertanian, peternakan hingga infrastruktur.

Syamsul Ibrahim mengatakan, masyarakat di Kelurahan Waworaha menyampaikan agar mereka diberikan bantuan bibit cengkeh, bibit pala, bibit kopi ateng, bibit jati super, pembukaan lahan produktif perkebunan, pembukaan area persawahan baru, permintaan hand tracktor, sertifikasi tanah melalui Program Prona, bantuan pupuk dan obat-obatan pertanian, pengadaan bibit ternak sapi, bantuan sarana dan prasarana perkebunan, bantuan mesin pemotong nilam, dan permintaan tenaga penyuluh untuk tanaman perkebunan.

Masyarakat juga menyampaikan permintaan pemasangan lampu jalan, permintaan peningkatan sarana telekomunikasi, permodalan, alat pertukangan, alat perbengkelan, perbaikan jalan, drainase dan Jembatan Ambekairi, normalisasi Sungai Ambekairi, perumahan bagi warga miskin, bantuan pembangunan rumah ibadah, dan permintaan sarana air bersih.

Sementara permintaan masyarakat di Desa Wowalatoma dalam bidang pertanian dan perkebunan hampir sama dengan aspirasi masyarakat di Kelurahan Waworaha.

Perbedaannya, masyarakat juga menginginkan penggantian tiang listrik, permintaan standarisasi harga pupuk bersubsidi, permintaan pemberdayaan masyarakat dalam kelompok dunia usaha, permintaan beasiswa miskin, permintaan bibit ayam arab, permintaan perbaikan jembatan di Desa Wowalatoma, permintaan pembangunan sarana olahraga, bantuan alat penyaring madu, permintaan bantuan untuk usaha ekonomi produktif, permintaan pembangunan akses jembatan di jalan provinsi yang menghubungkan Desa Wowalatoma, Kecamatan Latoma dengan Desa Tondowatu, Kecamatan Uluiwoi, Kabupaten Kolaka Timur.

“Usulan dari masyarakat di dua desa ini kami catat dan selanjutnya saya akan perjuangkan di pemerintah provinsi,” kata Syamsul Ibrahim.

5. Parmin Dasir

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Parmin Dasir melaksanakan reses perdana tahun 2020 di dua kecamatan, yakni Wundulako dan Wolo di Kabupaten Kolaka.

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Parmin Dasir

Ia melaksanakan reses selama tujuh hari, tepatnya 30 Januari-5 Februari 2020. Sama dengan anggota dewan lainnya, politisi PAN itu disambut baik oleh masyarakat setempat.

Dalam reses itu, warga Wundulako dan Wolo menaruh harapan besar untuk perbaikan infrastruktur jalan atau infrastruktur lainnya dan sarana pertanian. Masyarakat meminta Parmin Dasir agar menyuarakan aspirasi masyarakat Kolaka di tingkat provinsi, sehingga keluhan infrastruktur dan sarana pertanian dapat direalisasikan.

Aspirasi masyarakat ini disambut baik peraih suara terbanyak Dapil Kolaka, Koltim dan Kolut tersebut. Dikatakannya, semua aspirasi masyarakat dalam hal ini infrastruktur dan sarana pertanian akan ditampung dan akan diperjuangkan di tingkat provinsi.

“Aspirasi itu menjadi skala prioritas untuk diperjuangkan di provinsi,” ujarnya di depan ratusan masyarakat yang menghadiri resesnya.

Persoalan infrastruktur dan sarana pertanian akan dijadikan skala prioritas. Dirinya akan berupaya agar Pemerintah Provinsi Sultra mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan atau infrastruktur lainnya serta sarana pertanian tersebut.

6. Abd Rahman Rahim

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Abd Rahman Rahim melaksanaan reses di dua lokasi, yakni Kecamatan Palangga dan Kecamatan Buke di Kabupaten Konawe Selatan.

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Abd Rahman Rahim

Masyarakat di Kecamatan Palangga menginginkan bantuan pengadaan sumur bor, permintaan penambahan stok pupuk subsidi, normalisasi sungai yang berada di Desa Paku Jaya sepanjang 1 kilometer, permintaan perbaikan jalan penghubung antardesa Waworaha dengan Aosole dengan Alakaya.

Masyarakat juga meminta pembuatan jaringan irigasi persawahan, permintaan bantuan pestisida dan pupuk, perbaikan bendungan dikarenakan terjadi pendangkalan, permintaan bantuan pengembangan daerah wisata, dan permintaan bantuan bibit peternakan.

Kegiatan reses selanjutnya kata Abd Rahman Rahim dilaksanakan di Desa Tirtamartani, Kecamatan Buke. Di desa ini, ia diterima oleh kepala Desa Widjono bersama kepala desa sekitar di dampingi pengurus desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan masyarakat.

Beberapa aspirasi masyarakat yang disampaikan, yaitu permintaan pengoperasian air bersih dari bendungan Sungai Watumkala, pembangunan jalan dan jembatan penghubung antardesa Andoolo Utama-Silea Jaya-Tirtamartani-Anese sepanjang 10 kilometer, permintaan batuan bibit sapi, permintaan normalisasi jaringan irigasi persawahan di Desa Andoolo Utama-Desa Silea Jaya-Desa Tetenggolasa-Desa Anese, permintaan drainase perumahan karena rawan banjir, serta permintaan bantuan peningkatan pertanian.

Selain itu, mereka meminta perbaikan jalan dan jembatan Desa Anggogoti 2 kilometer, bantuan perbaikan jalan desa sepanjang 7 kilometer, permintaan bantuan pupuk bersubsidi, bantuan ternak sapi dan permintaan bantuan perbaikan jalan desa sepanjang 7 kilometer.

“Saya sudah mengetahui apa saja aspirasi masyarakat, saya berjanji akan mengawal semua aspirasi masyarakat agar mendapatkan bantuan pemerintah,” kata Rahman Rahim.

7. Sitti Nurhayati

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Sitti Nurhayati melaksananakan reses di dua kecamatan, yakni Kecamatan Lalolae dan Kecamatan Tirawuta di Kabupaten Konawe Selatan.

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Sitti Nurhayati

Di Kecamatan Lalolae, masyarakat menginginkan bantuan perbaikan dan pembuatan irigasi pertanian, alat-alat pertanian, pembuatan jalan usaha tani, bantuan hand traktor, permintaan pembuatan pompa air untuk penanganan kebakaran hutan, dan bantuan bibit sorgum.

Tidak hanya itu, masyarakat menginginkan bantuan mesin jahit, permintaan penambahan modal untuk majelis taklim, perbaikan irigasi di Kecamatan Lalolae, bantuan bibit sapi, perbaikan drainase untuk jalan poros dan permintaan pengadaan lampu jalan.

Kegiatan reses kedua dilaksanakan di Kecamatan Tirawuta. Masyarakat di kecamatan tersebut menginginkan bantuan perbaikan/pengaspalan jalan dari Tirawuta-perbatasan Kecamatan Lalembu, perbaikan irigasi persawahan, bantuan pengadaan pupuk, pembuatan jalan usaha tani, pengadaan bibit padi, pengadaan hand traktor, bantuan ternak sapi, perbaikan data penerima kartu sehat, kartu pintar dan kartu keluarga harapan, bantuan alat-alat perbengkelan, bantuan seragam majelis taklim, dan bantuan pembangunan tempat ibadah.

Nurhayati berjanji, permintaan dan kebutuhan masyarakat akan dibahas di DPRD Sultra bersama rekan-rekan anggota dewan lainnya untuk ditindaklanjuti dan dianggarkan pada penganggaran berikutnya.

“Saya akan perjuangkan semua aspirasi dan keluhan masyarakat, sehingga aspirasi masyarakat ini diprioritaskan oleh pemerintah provinsi,” terangnya.

8. Rasyid

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Rasyid melaksanakan reses di tiga kecamatan Kabupaten Konawe Selatan, yakni Kecamatan Laeya, Lalembu, dan Andoolo.

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Rasyid

Umumnya masyarakat di tiga kecamatan ini menginginkan bantuan pembangunan rumah ibadah, pembangunan infrastruktur jalan, drainase, deker, air bersih, gedung dan pagar sekolah, bantuan peningkatan pertanian, perkebunan dan peternakan, hingga pengembangan ekonomi kreatif masyarakat.

Masyarakat juga menginginkan bantuan sertifikasi tanah melalui Program Prona, bantuan beasiswa, pengembangan literasi budaya lokal Tolaki, hingga penyelesaian antara masyarakat dengan perusahaan yang ada di Konawe Selatan.

“Dari hasil reses saya di tiga kecamatan tersebut, masyarakat sangat membutuhkan percepatan pembangunan dan perlu ditindaklanjuti dan alokasi pada penganggaran selanjutnya,” ujar Rasyid.

9. Supratman

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Supratman melakukan reses di Kecamatan Purehu, Pakue Utara, dan Kecamatan Kodeeha.

Reses di Kecamatan Purehu, masyarakat meminta bantuan perbaikan atau pengaspalan jalan dan jembatan dikarenakan jalan provinsi itu berada di Kabupaten Kolaka Utara.

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Supratman

Kemudian masyarakat meminta bantuan bibit kopi karena Purehu dijadikan program salah satu wilayah pengembang kopi di Sultra. Permintaan bantuan bibit sapi unggul, bantuan pembangunan rumah dinas untuk bidan desa dan perawat puskesmas, bantuan bibit kambing unggul, dan bantuan bibit durian montong.

Selain itu, masyarakat meminta penambahan pupuk karena di Kecamatan Purehu sangat sulit mendapatkan pupuk. Permintaan untuk mendatangkan tenaga penyuluh pertanian, permintaan jaringan listrik, dan bantuan listrik tenaga surya.

Untuk Kecamatan Pakue Utara, masyarakat meminta bantuan renovasi tempat wisata bahari, pembukaan tambang galian C, alat tangkap ikan (Rumpon), bantuan sumur bor di area perkebunan, pengadaan tangki semprot mesin, pengadaan bibit bawang merah, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan bibit jagung berkualitas, permintaan bibit rumput laut yang baik dan pembuatan tanggul pengaman pantai.

Sementara di Kecamatan Kodeeha masyarakat meminta pembukaan tambang galian C sehingga dapat menjadi PAD, bantuan bibit sapi, ayam dan kambing, pengembangan ternak ayam di Kabupaten Kolaka Utara, permintaan bantuan untuk korban banjir, penambahan alokasi untuk guru tenaga honorer, pembangunan pagar, perbaikan dan pembuatan RKB, perbaikan atau pengaspalan jalan akses, dan penimbunan halaman SMA 1 Kodeeha.

Ada juga permintaan normalisasi sungai dan perkuatan tebing di Desa Jabal Nur, pembangunan aula TK di Desa Jabal Nur, perbaikan (rabat) jalan akses ke tempat wisata air terjun sepanjang 1 kilometer, pembuatan sarana olahraga, bantuan bibit ayam arab, bantuan mesin tempel untuk masyarakat Desa Ewo dan permintaan alat produksi limbah kelapa.

Berdasarkan permintaan dan kebutuhan masyarakat, Supratman berjanji akan menyampaikannya dalam rapat di DPRD Sultra bersama rekan-rekan anggota dewan untuk ditindaklanjuti dan dianggarakan pada penganggaran berikutnya.

“Semua permintaan masyarakat ini akan saya sampaikan kepada teman-teman anggota maupun pimpinan dewan agar keluhan masyarakat dijawab,” ucapnya.

10. Ilham Akbar Kadir

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Ilham Akbar Kadir melakukan reses di dua kecamatan di Kabupaten Bombana.

Ilham pertama melaksanakan reses di Kecamatan Rumbia Tengah. Masyarakat yang ada di kecamatan ini meminta pengadaan sumur bor air bersih, penambahan stok pupuk subsidi, bantuan untuk majelis taklim, permintaan perbaikan jalan dan jembatan, bantuan alat-alat perbengkelan dan permintaan alat tangkap ikan.

Di lokasi reses kedua Kecamatan Mataoleo, masyarakat umumnya meminta bantuan alat tangkap ikan, bantuan pupuk, bantuan pembangunan rumah ibadah, bantuan mesin jahit, dan permintaan jalan serta jembatan penghubung antardesa.

“Intinya dari tempat yang kami kunjungi, masyarakat sangat membutuhkan percepatan pembangunan yang harus segera dialokasikan pada anggaran berikutnya. Saya akan mengawal aspirasi masyarakat tersebut,” jelas Ilham Akbar. (Adv)

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan