Resmi Dikukuhkan, LAT Minta Perhatian Pemprov Sultra

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pengukuhan (Pomberehu’a) Pengurus Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara masa bakti 2020-2025 berlangsung Rabu (26/8/2020).

Pomberehu’a digelar dengan tema optimalisasi peran lembaga adat Tolaki sebagai mitra pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah dalam bingkai NKRI (Peteoriouno rimbutako sarano Tolaki hende pe’iwali toononggapa ronga ombotoro Wonua i’une koema lipu pepokoaso’a Republik Indonesia).

Pengukuhan tersebut, Gubernur Sultra Ali Mazi menjadi tamu kehormatan. Dia di dampingi Lukman Abunawas selaku wakilnya, Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal Andi Sumangerukka, kapolda Sultra, dan Danrem 143/Haluoleo Kolonel Inf Jannie Aldrin Siahaan. Hadir pula Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh dan para kepala daerah.

Ali Mazi disambut dengan pengalungan bunga dan Tarian Mondotambe serta Tarian Umoara. Usai penyambutan, gubernur diarak masuk ke tempat pelaksanaan acara pengukuhan pengurus DPP LAT. Selanjutnya, mereka mendengarkan sekapur sirih atau acara Mombesara oleh juru bicara adat Tolaki sebelum puncak acara.

Pengukuhan pengurus LAT Sultra sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 01/kps/LAT/2020 tentang susunan organisasi Lembaga Adat Tolaki.

Sebelum dimulai, pengukuhan pengurus LAT diawali dengan permohonan izin kepada gubernur Sultra.

“Saya selaku gubernur Sulawesi Tenggara dengan ini pengukuhan lembaga adat Tolaki saya terima,” ucap Ali Mazi.

Ketua Umum Lembaga Adat Tolaki Sultra, Masyhur Masie Abunawas, mengatakan pengukuhan dengan memperhatikan protokol kesehatan diharuskan semua pengurus, salah satunya mengikuti rapid test.

“Lembaga adat Tolaki selalu siap dan terbuka mendukung semua pembangunan daerah Sultra. Kami juga siap bekerja sama dengan pemerintah dan berkomitmen mewujudkan Sultra yang lebih maju,” ujarnya.

Dikatakannya, sebagai pemimpin komunitas Tolaki, secara kelembagaan tidak akan terlibat secara langsung dalam pilkada. Tetapi DPP Tolaki akan berkontribusi secara positif dalam setiap momentum pilkada.

“Kami berharap Pak Gubernur memberikan perhatian kepada LAT Sultra dalam mendukung program Pemrov Sultra,” ucapnya.

Ali Mazi mengaku pengukuhan ini mengawali tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh pengurus. Adanya lembaga ini diharapkan adat yang diwariskan secara turun temurun dapat terjaga.

“Kalosara tidak dimiliki oleh daerah lain, hanya di Sultra. Ini adalah peninggalan leluhur kita yang sangat sakral dan luar biasa. Dengan Kalosara, kita bisa melakukan harmonisasi dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Pada prinsipnya Pemerintah Pemprov Sultra, lanjutnya akan membantu Kalosara. Hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat yang ada di Sultra.

“Tentunya semuanya diawali dengan permohonan. Ini semua harus dijaga dan dipertahankan, setiap individu suku Tolaki sepatutnya menjaga falsafah yang ditinggalkan oleh leluhur,” tambahnya. (C)

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan