Resmikan Smelter, Airlangga Hartarto: PT VDNI Dapat Meningkatkan Pendapatan Negara

  • Bagikan
Peresmian Smelter PT VDNI oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, Senin (25/2/2019). (Foto: Istimewa).
Peresmian Smelter PT VDNI oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, Senin (25/2/2019). (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, meresmikan fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (25/2/2019).

Dalam peresmian ini juga dihadiri oleh Gubernur Sultra Ali Mazi, Bupati Konawe Kerry Saiful Konggoasa dan Presiden Direktur PT VDNI Mingdong Zhu serta Site Manager PT VDNI Zhou Yuan.

Airlangga Hartato dalam sambutannya menjelaskan, pembangunan smelter ini dinilai memiliki berbagai manfaat seperti pendapatan pajak negara.

“Pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa bertujuan untuk mendorong pemerataan infrastruktur dan ekonomi di seluruh Indonesia. Pemerintah memproyeksikan di masa mendatang akan terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60% dibanding di Jawa, karenanya pengembangan kawasan industri menjadi perhatian utama pemerintah karena diharapkan mampu mewujudkan perekonomian yang inklusif,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, Mingdong Zhu, menyebutkan realisasi investasi PT VDNI saat ini meliputi pabrik pengecoran dan peleburan Nickel Pig Iron (NPI) memiliki kadar nikel antara 10% hingga 12% dengan jumlah produksi 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnance (RKEF) dengan kapasitas produksi NPI 600.000 hingga 800.000 metrik ton per tahun.

“Fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian PT VDNI ini akan menjadi industri smelter terbesar di Indonesia di masa mendatang. Fasilitas ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap pembangunan dan kemajuan Sulawesi Tenggara pada khususnya dan tentunya bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Mingdong Zhu.

Tidak hanya itu, Mingdong Zhu, mengatakan PT VDNI memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan smelter berkelas dunia, yang tak hanya dapat ikut meningkatkan perekonomian, namun juga dapat menyerap tenaga kerja dari putra dan putri daerah. Saat ini sudah lebih dari 6.000 tenaga kerja yang ada di pabrik PT VDNI merupakan tenaga kerja Indonesia yang sebagian besar berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting. Untuk itu, kami terus melakukan peningkatan keterampilan dalam pengolahan dan pemurnian nikel. Salah satunya adalah dengan memberangkatkan putra-putri daerah terbaik untuk belajar di Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 2018 lalu,” pungkasnya.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan