SULTRAKINI.COM: WAKATOBI- Isu kedatangan rubuan Suku Bajo dari Malaysia dan Philipina ke Wakatobi kini menjadi buah bibir di masyarakat Wakatobi khususnya suku Bajo.
Pasalnya kedatangannya ke Wakatobi bukan untuk berwisata namun kedatangan mereka kali ini mengikuti aksi yang rencana akan di gelar pada Selasa (2/5/2017).
Isu kedatangan mereka sebagai bentuk solidaritas warga suku bajo sedunia terkait krisis lahan pemukiman di lima desa di Mola Raya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel)
“Suku BAJO dari Malaysia,dan philipina sudah bertolak ke indonesia dgan menggunakan LAMBO dan lepa-lepa (kapal khas suku Bajo) untuk bergabung bersama sodara2 nya sesama komunitas SUKU BAJAU yg menuntut haknya sebagai warga negara (WAKATOBI SULTRA) dalam aksi 257 yg akan dilaksanakan pada tgl 2 Mei 2017” kata nama akun Facebook Will Bajo, yang diposting pada tanggal 25 April 2017 pukul 21:17 Wita
Untuk memastikan isu tersebut Sultrakini.com mencoba mengkonfirmasihnya melalui pesan massenger Will Bajo, Ia pun mengungkapkan menurut koordinator dari sana suku bajo dari dua negara ini akan tiba di Wakatobi sekitar tanggal 1 Mei 2017
“dan jumlah sperti bajo dari malaysia kurang lebih 1000 org. sedangkan dari philipina kurang lebih 950 orang DIANGKUT 20 LAMBO/KAPAL khas suku bajo seperti dgambar.” ungkapnya melalui pesan massenger
Himbawan untuk mengikuti aksi aksi 257 ini juga pun dikatakan Ramli Musliadin melalui akun facebooknya.
“Di himbau kepada saudara2 kami sama/bajo dan segenap jajaran mahasiswa aktifis kota kendari dan kota bau2 sama/bajo agar hari dan tanggal 2 mei 2017 ikut serta dlm pergerakan kita untuk turun aksi. kab. Wakatobi kec. Wangi2 desa mola.” Ungkap Ramli Musliadin melalui akun facebooknya pada tanggal 25 April 2017, pukul 10:11 Wita
Namun beberapa warga menilai, postingan akun Facebook Will Bajo itu tidak mungkin terjadi karena untuk warga negara asing (WAN) masuk di suatu negara butuh proses, apa lagi untuk datang melakukan aksi.
