RPS Latih Masyarakat Jadi Super Hero Kelurahan

  • Bagikan
Pelatihan penanganan pengaduan di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (3/2/2016) Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rumpun Perempuan Sultra bersama Yayasan BaKTI menggalang perbaikan konteks tatanan sosial politik melalui pelatihan penanganan pengaduan, model pendokumentasian dan cara pendampingan di 15 kelurahan.

RPS menilai perlu adanya sistem penanganan pengaduan yang prosedural, sehingga terbentuk kepercayaan diri masyarakat dalam mengorganisir masyarakat lainnya untuk mendampingi penanganan pengaduan ditingkat masyarakat. Dan pemerintah dapat memaksimalkan tugas dan fungsi yang mengarah kepada pengambilan kebijakan sesuai permasalahan yang terjadi.

Direktur Rumpun Perempuan Sultra, Husnawati mengatakan, salah satu permasalahan yang sering terjadi terkait bidang kesehatan, disebabkan ketidakmerataan sosialisasi program pemerintah kepada masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan tidak merata kepesertaan masyarakat dalam kartu perlindungan sosial, yang berdampak salah satunya di Kecamatan Wuawua. Wilayah tersebut, banyak perempuan penderita kanker serviks, mulut rahim dan kanker payudara yang tidak memiliki kartu tersebut.

“Dan kemudian masyarakat miskin ini menjadi permasalahan. Kita bernegosiasi dengan pemerintah, Alhamdulillah direspon. Itu yang dibilang tadi ada program yang tidak tersosialisasikan dengan merata. Mereka juga kita ajarkan bagaimana penanganan pengaduan, proses penyelesaiannya, termasuk koordinasi kepada pihak terkait,” katanya, Rabu (3/2/2016).

Dia menambahkan, hasil pelatihan itu juga dibentuk fasilitator untuk tingkat kelurahan yang terbentuk dari SK kelurahan masing-masing, yakni Kelurahan Tobimeita, Anggolomelai, Poasia, Petoaha, Bonggoeya, Wuawua, Mataiwoi, Anawai, Watubangga, Lepolepo, Punggolaka, Watulondo, Tobuuha, Kemaraya dan Kelurahan Sodoha. Pembentukan itu juga akan mewadahi permasalahan masyarakat untuk diteruskan ke pemerintah bersangkutan.

“Hasil latihan juga dibentuk fasilitator untuk tingkat kelurahan,” jelasnya. Selama berlangsungnya kegiatan, para peserta proaktif mengeluarkan permasalahan yang terjadi di kelurahan masing-masing seperti kasus pemerkosaan dan pelayanan Kartu Indonesia Sehat.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan