Sambil Menangis Keluarga Korban Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf Harap-harap Cemas

  • Bagikan
Keluarga Hariyadi di Kaledupa, Wakatobi yang disandera kelompok Abu Sayyaf. (Foto: Istimewa)
Keluarga Hariyadi di Kaledupa, Wakatobi yang disandera kelompok Abu Sayyaf. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Keluarga Hariyadi yang menjadi korban penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, hingga kini masih menaruh harapan besar kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pasalnya, sejak tiga bulan lamanya disandera oleh kelompok bersenjata itu, korban yang berasal dari Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu belum juga dibebaskan.

Salah seorang keluarga korban, Fitri Amelia, mengaku pihak Abu Sayyaf pernah meminta tebusan Rp10 miliar jika ingin keluarganya dibebaskan.

“Sebelumnya kami pernah didatangi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) untuk menyampaikan terkait penyanderaan korban. Kami sudah menyampaikan harapan kami agar pemerintah segera turun tangan membebaskan Hariyadi. Namun ini sudah beberapa bulan sejak datang kemarin, kami belum mendapat kejelasan dan perkembangannya seperti apa,” terang Fitri kepada Sultrakini.com melalui sambungan telepon selularnya, Rabu (20/2/2019).

Fitri dan keluarga besarnya di Wakatobi tidak dapat berbuat banyak, selain menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk melakukan upaya pembebasan terhadap Hariyadi yang disandera oleh Abu Sayyaf.

“Tolong bantu kami rakyat kecil yang saat ini sedang tertimpa musibah,” ucap Fitri dengan nada sedih.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.

Video tersebut viral di media sosial dan mendapat reakasi serta ucapan prihatin dari para netizen. Dalam video jgua terlihat, korban dikelilingi sekelompok orang bersenjatakan laras panjang. Mata korban ditutup. Satu di antara penyandera memegang kepala salah seorang korban dengan tangan kirinya, sedang tangan satunya memegang senjata tajam yang di arahkan ke leher korban.

(Baca: Beredar Video Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf Philipina)

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan