SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Persoalan sampah di Kabupaten Kolaka, khususnya kawasan Pasar Lamekongga dan depan SMAN 1 Kolaka dikeluhkan DPRD maupun pedagang setempat. Tumpukan sampah mulai mengeluarkan bau tak sedap hingga mengganggu aktivitas pasar maupun pengguna jalan.
Sampah tertumpuk di halaman parkir Pasar Lamekongga mulai meresahkan para pedagang dan pembeli. Selain mengganggu aktivitas jual beli, pedagang juga tak nyaman jika sampah belum juga diangkat petugas kebersihan. Padahal retribusi sampah lancar ditarik dari pedagang.
“Busuk sekali, kita saja yang menjual di sini terganggu juga sebenarnya, tapi mau diapa sudah lama begini kita rasakan,” ujar seorang pedagang yang tak mau disebutkan identitasnya, Jumat (19/10/2018).
Begitu juga Ira. Pengunjung pasar ini mengeluh karena parkiran pasar tak lagi berfungsi lantaran berubah jadi tempat pembuangan sampah. Kondisi itu disayangkannya, sebab parkir di depan pasar sangat sempit dan mengganggu arus lalu lintas ketika ramai-ramainya. Sejauh pengetahuannya, banyak pembeli mulai memarkirkan kendaraannya hingga membuat macet.
Ia berharap, pengelola pasar atau pun instansi terkait segera mengatasi kondisi itu untuk kelancaran aktivitas pasar.
“Bagaimana mau kita parkir di sini kalau sampah banyak, busuk mi, mana parkirannya becek kalau hujan, kotor sekali,” ucapnya.
Kondisi demikian tak jauh berbeda dengan tumpukan sampah di depan SMAN 1 Kolaka. Bahkan dibahas DPRD Kolaka dalam sidang paripurna reses pada Kamis (18/10) lalu.
Hasil reses Tim II DPRD Kolaka, sampah depan SMAN 1 Kolaka diharapkan segera ditangani. “Sampah yang berserakan menimbulkan bau busuk dan mengganggu proses belajar mengajar siswa, kiranya menjadi perhatian instansi terkait dan pemerintah setempat, beberapa masyarakat dan perwakilan sekolah menyampaikan hal ini langsung kepada kita saat reses,” jelas Juru Bicara Tim II Reses DPRD Kolaka, Idiawati.
Anggota dewan lainnya, Kaharuddin juga mengungkapkan hal sama. Hasil tinjauan pihaknya memperjelas tumpukan sampah sudah mengganggu aktivitas belajar di sekolah.
“Tidak menutup kemungkinan kita semua yang ada di sini punya anak sekolah di situ. Kami sudah meninjaunya dan memang sangat mengganggu, ada beberapa rumah kelas dibagikan depan terganggu proses belajar mengajarnya, kasian anak-anak kita yang sekolah di situ,” kata Kaharuddin.
Dinas Kebersihan dan pemerintah kelurahan sampai kecamatan diminta berkoordinasi menyelesaikan sampah di wilayah tersebut. “Harus segera ditindaklanjuti. Ini memang sangat mengganggu, apalagi SMA 1 ini jadi SMA unggulan,” tambah anggota dewan lainnya, Anang Juniaprida.
Sidang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kolaka, Sudirman tersebut, mayoritas usulan masyarakat masih berupa pembangunan fisik, seperti pengaspalan jalan, jembatan dan sebagainya. Warga juga meminta berbagai bantuan dan perbaikan fasilitas kesehatan masyarakat. Ruang belajar sekolah juga menjadi usulan warga dalam reses.
Laporan: Mirwan
Editor: Sarini Ido