SD di Kolaka Timur Ketat Perlakukan Prokes Covid-19

  • Bagikan
Murid SD yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Murid SD yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Sekolah Dasar di Kolaka Timur kini mempunyai program senam sehat. Tujuannya untuk menguatkan stamina dan menambah imun tubuh. Tentu selain menerapkan protokol kesehatan.

SULTRAKINI.COM: Selain patuh melakukan  protokol kesehatan Covid -19 agar tidak terpapar virus, hal lain yang patut diperhatikan masyarakat adalah mengonsumsi makanan sehat, tidak begadang, tidak merokok, serta olahraga secara teratur.

Demikian pola pencegahan penyebaran Covid-19 sebagaimana dipraktikkan di SDN 1 Loea, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur. Di sekolah tersebut rutin melakukan senam sehat setiap hari Jumat.

Kepala SDN 1 Loea, Rabia mengatakan pihaknya melakukan kegiatan senam sehat dengan secara massal dengan memperhatikan protokol kesehatan selama masa pandemic Covid-19.

“Untuk mewujudkan imunitas yang baik di tengah situasi pandemi bagi pelajar, Sekolah Dasar Negeri Satu Loea menjalankan program senam sehat di setiap hari Jumat,” terang Rabia.

Dijelaskan, senam tersebut tidak hanya melibatkan siswa melainkanjuga semua tenaga guru dan staf di sekolah itu ikut senam.

Tujuannya untuk menjaga kesehatan dan menguatkan imun di lingkungan sekolah dan masyarakat selama  masa Pandemi covid-19 ini.

Selain itu, melalui program senam ini juga bisa mengajarkan anak-anak untuk kedisiplinan dan pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh selalu bugar dan sehat.

Pihaknya juga menjelaskan dalam menjalankan tugas proses pembelajaran setiap harinya di SDN 1 Loea tetap mengikuti prokes dengan sesuai aturan yang ada.

Sekolah yang memiliki sepuluh orang tenaga pengajar selalu memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap aktivitas belajar mengajar di sekolah., sesuai aturan yang ada, meliputi cek kesehatan secara rutin dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa  SDN 1 Loea ini masih memiliki keterbatasan ruang sehingga perlu pengaturan jadwal khusus untuk menghindari kerumunan jumlah siswa dalam setiap kelas.

“Kami juga di sini sangat butuhkan bangunan fisik seperti kantor karena semenjak berdirinya sekolah ini sampai sekarang belum memiliki kantor dan ruang belajar yang memadai,” ujar Kepala Sekolah.

Laporan: Hasrianty | Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan