SDN 2 Raha Hentikan Proses Belajar Pasca Ambruknya Plafon Kelas

  • Bagikan
Guru dan siswa SDN 2 Raha mengamankan perlengkapan kelas untuk dipindahkan ke ruang kelas yang lainnya. (Foto: La Ode Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Ambruknya plafon ruang belajar kelas IVa SDN 2 Raha, Kabupaten Muna mengakibatkan proses belajar mengajar terhenti, Selasa (30/1/2018). Insiden ini terjadi pada Senin, 29 Januari 2018 saat para siswa pulang sekolah.

Guru senior yang mengajar sejak tahun 1992 La Sarudi mengatakan, enam kelas belajar siswa, yakni kelas IIIa, IVa, IVb, Va, Vb, Vc yang dibangunan bertingkat kini dihentikan proses belajar mengajarnya untuk sementara waktu.

“Ini kita lakukan atas kesepakatan guru-guru yang ada di SDN 2 Raha, untuk menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan bersama, terkhusus keselamatan anak didik, dan untuk solusi ini kita menerapkan sistem mengajar siswa masuk pagi dan sore hari di ruang kelas yang lain, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan,” kata La Sarudi kepada SultraKini.Com, Selasa (30/1/2018).

(Baca: Plafon SDN 2 Raha Ambruk)

Kebijakan guru-guru ini diambil atas kekosongan kepala sekolah. Disatu sisi, kepala sekolah yang lama, Herida Efendi sudah tidak masuk disebabkan telah terjadi pergantian sejak pelantikan di rumah jabatan Bupati Galampano. Sementara kepala sekolah yang baru, La Harifu enggan masuk disebabkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan belum diperolehnya.

Menurut La Sarudi, kejadian ini bukan yang pertama, sekira bulan enam tahun 2017 lalu, juga terjadi ambruk padaplafon kelas IIIa SDN 2 Raha yang berada di lantai dua.

Dari bangunan nampak terlihat tiang yang sebagian kontruksinya telah hancur dan retak, sejak bangunan ini dibangun memasuki tahun 1990 di masa Kepala Sekolah La Ada, bangunan mendapat rehabilitasi pertama sekitar tahun 1994.

“Dari direhab tahun 1994 sampai tahun 2018, belum pernah dilakukan peninjauan dan rehab bangunan sekolah, yah… kurang lebih sekitar 24 tahun belum mendapat sentuhan perbaikan,” ucap La Sarudi.

Dia berharap dengan kejadian ini, Pemerintah Daerah bisa meninjau dan mengambil solusi untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah itu.

Laporan: La Ode Alim

  • Bagikan