Sejahterakan Petani Rumput Laut, Pemda Wakatobi Gandeng BI

  • Bagikan
Bupati Wakatobi, Hugua saat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), (foto : Amran Mustar Ode / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Untuk memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sektor kelautan dan perikanan melalui Pilot Project klaster komoditas rumput laut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi bersama kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Selawesi Tenggara (Sultra) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), Kamis (9/6/2016).

 

Selain Pemkab Wakatobi dan Bank Indonesia, turut menandatangani MoU yakni Project Leader SESS WWF ID Wakatobi, yang saksikan kepala Dinas dan beberapa petani rumput laut desa Liya Mawi Kecamatan Wangi-wangi Selatan.

 

Tujuan adanya nota kesepahaman ini, yakni pertama untuk mendorong sinergi antara para pihak sesuai peran, tugas dan fungsi dalam upaya meningkatkan jumlah mutu produksi usaha sektor kelautan dan perikanan. Kedua, memfasilitasi peningkatan akses petani terhadap faktor input produksi, teknologi dan pemasaran hasil pertanian yang efisien, berkualitas dan menguntungkan guna menjamin kesinambungan produksi rumput laut dan pemasaran hasil.

 

Ketiga, meningkatkan akses pelaku usaha UMKM sektor kelautan dan perikanan kepada layanan pengkreditan bank untuk mendorong sektor perbankan untuk membiayai pelaku UMKM sektor kelautan dan perikanan dan Keempat, pengembangan infrastruktur fisik sarana dan pemasaran usaha yang mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Dian Nugraha mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi pemberian bantuan teknis berupa pelatihan kewirausahaan, pengembangan kelembagaan, penyediaan informasi dan fasilitas peningkatan akses pembiayaan perbankan kepada pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan dan kelembagaan ekonomi ditingkat desa.

 

Untuk itu, Dian Nugraha berharap para petani laut bisa serius bekerja agar dapat mengembangkan produksi rumput laut agar petani sehingga bisa sejahtera denganhasilnya. Dijelaskannya juga, kerja sama ini akan berlangsung selama tiga tahun.

 

Dikesempatan tersebut, Bupati Wakatobi, Hugua menjelaskan, kerja sama ini berorientasi sosial, karena jika berorentasi sosial maka akan bermanfaat untuk masyarakat banyak.

 

Tambahnya, Rumput laut di luar negeri menjadi makanan favorit dan mahal. Untuk itu, Bupati berharap masyarakat bisa meningkatkan produksi rumput laut.

 

Dijelaskannya, yang membuat harga rumput laut tidak stabil bahkan terbilang rendah hanyalah permainan tengkula, namun jika kerja sama ini telah berjalan maka harga rumput laut akan stabil dan akan tinggi karena petani rumput laut bisa menyimpan hasil taninya di gudang Pilot Project.

 

Selain itu, petani juga bisa langsung kredit di bank dan pengelola gudang akan mencari pabrik untuk menjual hasil tani masyarakat dengan harga yang tinggi.

 

\”Yang membuat harga rumput laut bermain naik turun itu hanya permainan tingkulak saja, namun kalau ini sudah berjalan maka harga rumput laut bisa stabil dan tinggi karena pengelolah gudang akan bekerja sama dengan pabrik. Saya harap BI Sultra bisa pikirkan ini juga,\” Paparnya.

  • Bagikan