Sejumlah Petani Wakatobi Jadikan Sampah Plastik Sebagai Pupuk

  • Bagikan
Salah satu lokasi kebun warga di Desa Numana, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi yang nampak banyak sampah anorganiknya. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Tandusnya tanah di Wakatobi, menuntut kreativitas warga setempat untuk bisa bertahan hidup dari hasil pertanian. Bahkan untuk membuat tanaman petani tetap tumbuh subur, mereka harus memungut sampah dari rumah dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk ditaburkan di kebunnya sebagai pengganti pupuk.

Namun sayangnya kreativitas sejumlah petani di Desa Padakuru dan Desa Numana, Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel) ini bisa berakibat buruk bagi dirinya dan orang yang mengkonsumsi tanamannya.

Bukan hanya sampah organik yang dijadikan sebagai pupuk, namun sampah anorganik (sampah plastik) pun ditaburkan di lahan perkebunan sebagai pengganti pupuk.

Salah satu lokasi kebun warga di Desa Numana, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi yang nampak banyak sampah anorganiknya. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

Sekretaris Daerah (Sekda) Wakatobi, Muh Ilyas Abibu mengatakan harusnya ada edukasi ke masyarakat agar mereka memahami sampah plastik tidak akan menyuburkan tumbuhan malah akan merusak.

“Harusnya ada sosialisasi dari dinas terkait agar lakukan sosialisasi (ke masyarakat) sampah plastik tidak akan menyuburkan tanaman, tapi akan membawa penyakit,” ucapnya, Rabu (4/4/2018).

Ia pun berharap masyarakat jangan menjadikan sampah plastik sebagai pupuk karena sampah plastik tidak akan menyuburkan tanaman, namun malah akan merusak tanaman.

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan