Sejumlah Tuna Rungu di Mubar Dapat Pelatihan dan Bantuan

  • Bagikan
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Muna Barat, Laode Takari menyerahkan bantuan kepada perwakilan penyandang disabilitas. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Muna Barat, Laode Takari menyerahkan bantuan kepada perwakilan penyandang disabilitas. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Penyandang disabilitas tuna rungu di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara diberikan pelatihan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) guna meningkatkan perkembangan bahasa, kognitif, dan kematangan sosialnya.

Pelatihan Pelayanan berbasis keluarga 13-14 Oktober di Balai Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi tersebut, diselenggarakan Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Meohai Kendari yang juga perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mubar.

Kepala Dinas Sosial Mubar, Laode Takari, mengatakan sebanyak 25 disabilitas terlibat dalam pelatihan. Bahasa isyarat sangat penting karena membantu perkembangan bahasa, kognitif dan kematangan sosial penyandang tuna rungu.

“Dengan adanya kegiatan ini para SIBI bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang ada lingkungan sekitarnya,” ujar Takari, Sabtu (13/10/2018).

Menurut mantan Camat Sawerigadi ini, para disabilitas tersebut harus diperlakukan sejajar dengan masyarakat lainnya, untuk itu pemerintah memberikan perhatian khusus sehingga mereka mendapatkan hak-hak yang sama dengan warga lainnya.

Dinsos Mubar juga memberikan bantuan mesin parut kelapa bagi penyandang disabilitas.

Ia juga meminta kepada pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) agar mendampingi para tuna rungu dalam mengelola bantuan dari Donsos yang berguna untuk biaya kehidupan mereka

“Kita berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah pusat agar saudara-saudara kita ini bisa bangkit dari kekurangan yang dimilikinya,” terangnya.

Sementara Delima selaku Pekerja Sosial (Peksos) Panti Sosial Bina Runggu Wicara Meohai mengatakan pelatihan bagi disabilitas merupakan sistem penjangkauan kepada mereka yang berkebutuhan khusus. Serta masih banyak para tuna runggu belum terjangkau dengan program pelatihan tersebut.

“Peserta tuna rungu ini didampingi masing-masing satu orang keluarga serta tenaga kesejahteraan sosial kecamatan,” kata Delima di sela-sela acara.

Dinsos Mubar sebelumnya melalukan sosialisasi untuk jumlah penyandang disabilitas dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan aparat pemerintah.

Laporan: Akhir Sanjaya
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan