Sekolah Diduga Manipulasi Data Usulan Bidikmisi, Begini Modusnya

  • Bagikan
Gedung Asrama Putra Ibnu Sina Bidikmisi UHO. Foto: Sarini Ido / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM:KENDARI – Universitas Halu Oleo mencoret 120 mahasiswa penerima program Bidikmisi 2016 yang diketahui merupakan anak Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berdasarkan keterangan pengelola program tersebut, pencoretan ini merupakan imbas adanya manipulasi data mahasiswa.

Operator Bidikmisi UHO, Muhammad Ardi Agung mengatakan manipulasi data Bidikmisi dilakukan oknum sekolah maupun orangtua mahasiswa dengan mengkaburkan status PNS orang tuanya. Ditengarai dalam proses ini orangtua mengeluarkan uang jutaan rupiah.

“Iya seperti itu (orangtua bayar ke sekolah biar dimasukkan bidikmisi), bahkan ada yang bayar Rp 1 juta. Ada juga Dia kaburkan seharusnya orangtua PNS dia tulis (klik) lainnya,” kata Ardi pada SULTRAKINI.COM, Kamis (1/9/2016).

Menurutnya, penginputan data penerima Bidikmisi UHO, terdapat delapan bagian yang wajib diisi, seperti bagian biodata, keluarga, rumah, ekonomi, rencana tinggal, aset keluarga, prestasi dan seleksi. Data ini berkaitan dengan kondisi ekonomi mahasiswa melalui pengisian secara online.

Ardi menjelaskan bagian data yang cenderung dimanipulasi, yakni data keluarga, rumah, ekonomi dan aset keluarga. “Banyak yang bisa dimanipulasi,” terangnya.

Dungkapkannya, pihaknya juga menemukkan masalah yang dialami mahasiswa berkaitan dengan data tersebut. Salah satunya, akibat kurangpahamnya dengan pengisian data tersebut, sehingga mahasiswa tersebut tidak terdaftar Bidikmisi.

 

Dia mencontohkan kesalahan data seorang mahasiswa asal Kabupaten Bombana yang memasukkan profesi bapak sebagai TNI. Padahal dia tinggal dirumah neneknya dan tidak mendapatkan tanggungan dari bapaknya. Ada juga pengisian profesi orangtua sebagai PNS, namun kedua orangtuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu.

 

“Akhirnya mereka dimasukkan saja UKT 0 rupiah. Nanti mereka di cadangkan untuk bidikmisi semester 2 (atau semester 3),” ucap Ardi.

  • Bagikan