Seleksi Penjaringan Satpol PP Disebut Ada Lulusan ‘Siluman’?

  • Bagikan
Kantor Satpol PP Konawe Utara, masih ramai usai aksi amukan anggotanya yang tidak lulus seleksi penjaringan untuk di 2017. (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Abidin, Salah Satu Pegawai Harian Lepas (PHL) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Konawe Utara (Konut) harus berurusan dengan pihak kepolisian. Dirinya diduga merusak fasilitas Kantor Satpol PP, Selasa (18/04/2017).

Amukan Abidin bersama anggota Satpol PP lainnya, dikarenakan tidak lulus dalam seleksi penjaringan Satpol PP untuk penerimaan tahun 2017 pada 23 Februari lalu. Emosi para pengawal kebijakan pemerintah itu tambah menjadi, setelah melihat daftar pengumuman ada beberapa anggota dinyatakan lulus padahal tidak mengikuti pemberkasan ataupun seleksi.

“Sejak mekarnya ini Konut 2007, saya sudah mengabdi di Satpol PP. Kenapa tidak dipertimbangkan untuk diluluskan atau ada kebijakan. Padahal selama ini saya masih aktif menjalankan tugas, justru yang tidak aktif itu yang lulus bahkan ada yang tidak ikut seleksi,” ucapnya, Selasa (18/04/2017).

Sehingga dirinya kembali mempertanyakan prosedur penerimaan keanggotaan itu yang dinilainya sarat dengan kepentingan pribadi dan rekayasa.

Sementara itu, Kapolsek Asera, Muh. Basir, membenarkan aparat kepolisian mengamankan salah satu anggota Satpol PP saat mencoba mengamuk di Kantor tersebut. Pasalnya lokasi ditemukan adanya kursi kantor patah dan kaca depan Kantor itu pecah. 

“Kita sempat amankan atas nama Abidin, namun kita sudah pulangkan karena tidak ada bukti bahwa dirinya yang mencoba merusak fasilitas kantor (Satpol PP),” terangnya.

Seleksi penjaringan Satpol PP tahun ini, diikuti sekitar 360 peserta. Mereka juga mengikuti rangkaian tes akademik, pemberkasan dan tes kesehatan. Alhasil 200 peserta resmi diterima. Tetapi sekitar 50 anggota Satpol PP aktif dinyatakan tidak lolos.

Laporan: Arifin Lapotende

  • Bagikan