SULTRAKINI.COM: KENDARI – Anggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara di Pemilihan Gubernur 2018 sekitar Rp 150 miliar. Besarnya anggaran ini kata Komisioner Bawaslu Sulawesi Tenggara, Munsir Salam, dikarenakan pemekaran wilayah baik kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan desa.
“Jadi jumlah wilayah yang bertambah menjadi penyebab utamanya,” kata Munsir, Senin (5/4/2016) sore di salah satu hotel di Kota Kendari.
Dengan bertambahnya jumlah wilayah ini, katanya, kebutuhan penyelenggara di tingkat bawah juga semakin banyak. Apalagi, lanjutnya, saat ini ditambah lagi dengan pengawas yang harus ada di setiap tempat pemungutan suara.
“Sekarang kabupaten dan kota ada berapa, kecamatan dan kelurahan juga pasti bertambah. Dengan bertambahnya itu, kita pasti harus tambah jumlah personil di tingkat bawah,” jelasnya.
Ditambah lagi, katanya, aturan baru terkait besarnya honor setiap pengawas juga mengalami kenaikkan.
“Honorarium penyelenggara juga naik, kalau itu dikalikan dengan jumlah daerah yang ada maka itu juga porsinya besar,” ujarnya.
Selain itu, katanya lagi, peningkatan kualitas SDM Bawaslu juga menjadikan porsi anggaran besar. “Bintek dan pelatihan-pelatihan itu juga anggarannya besar,” tutupnya.
Sekadar diketahui, sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara juga mengajukan anggaran untuk Pemilihan Gubernur 2018 dengan nilai Rp 400 miliar. Alasan besarnya anggaran ini juga disebabkan oleh banyaknya wilayah baru di yang merupakan efek dari pemekaran daerah.