September 2020, Sultra Lakukan Impor Terbesar dari Afrika Selatan

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pertanggal 2 November 2020, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara mendata nilai impor pada September 2020 tercatat US$113,36 juta atau mengalami kenaikkan 47,46 persen dibanding impor Agustus 2020 yang tercatat US$76,87 juta. Sedangkan volume impor pada September 2020 tercatat 176,11 ribu ton atau turun 55,73 persen dibanding impor Agustus 2020 yang tercatat 397,81 ribu ton.

Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti, mengatakan periode Januari 2019-September 2020 nilai impor tertinggi terjadi pada November 2019 mencapai US$341,77 juta dan terendah tercatat US$28,75 juta pada Maret 2019. Untuk volume impor tertinggi tercatat pada November 2019 mencapai 1.707,17 ribu ton dan terendah di Januari 2019 dengan volume 38,99 ribu ton.

“Impor Sultra September 2020 didominasi oleh kelompok komoditas besi dan baja dengan nilai US$55,28 juta (48,77 persen). Di urutan kedua adalah kelompok komoditas bahan bakar mineral dengan nilai US$14,85 juta (13,10 persen). Kenaikkan terbesar impor Sultra September 2020 dibanding Agustus 2020 terjadi pada kelompok komoditas besi dan baja senilai US$47,11 juta (576,92 persen),” jelasnya, Senin (2/11/2020).

“Impor Sultra September 2020 mengalami kenaikkan 47,46 persen dibanding bulan sebelumnya. Kondisi tersebut disebabkan oleh kenaikkan impor terbesar dari Negara Afrika Selatan senilai US$30,75 juta (398,85 persen),” sambungnya.

Dari sisi peranan terhadap total impor Januari-September 2020, Tiongkok merupakan negara asal barang utama terbesar dengan nilai impor US$635,72 juta (57,87 persen), diikuti Australia dengan nilai US$111,17 juta (10,12 persen), dan Afrika Selatan dengan nilai impor US$100,88 juta (9,18 persen).

Peranan ketiga negara asal barang utama tersebut mencapai 77,18 persen dari total impor Sultra pada Januari-September 2020.

Sedangkan menurut golongan penggunaan barang selama September 2020, golongan bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 91,71 persen dengan nilai US$103,96 juta.

Selama Januari-September 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor barang konsumsi mengalami kenaikkan sebesar US$1,56 juta (171,78 persen), bahan baku/penolong mengalami kenaikkan sebesar 58,92 persen atau senilai US$325,73 juta, dan barang modal turun 5,25 persen atau senilai US$12,06 juta.

Untuk diketahui, nilai neraca perdagangan Sultra September 2020 mengalami surplus sebesar US$185,58 juta. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Sultra Januari-September 2020 mengalami surplus US$356,48 juta. Kondisi tersebut sejalan dengan periode yang sama tahun lalu (Januari-September 2019), dimana nilai neraca perdagangan Sultra mengalami surplus US$482,91 juta. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan