SULTRAKINI.COM: KONAWE – Salim, Kepala Desa Puumbinisi akhirnya dihearing pihak DPRD Konawe, Senin (17/7/2017). Ia sendiri hadir dalam rapat tersebut guna memberikan klarifikasi atas tuduhan telah melakukan penganiayaan terhadap Aldi (15).
Pada hearing yang dipimpin Ketua Komisi I DPRD Konawe, Kadek Rai Sudiani, ada fakta baru yang diungkapkan Kapolsek Pondidaha, AKP Syamsir. Menurutnya, selama pengembangan kasus pihaknya telah melakukan pemanggilan delapan saksi. Tetapi, dari saksi yang dihadirkan tidak ada yang mengarah pada pemberatan terhadap Salim.
“Saksi yang kami undang itu, baik dari pihak kepala desa itu sendiri maupun dari pihak korban,” ujarnya.
Selain itu lanjut Syamsir, pihak pelapor dinilainya kurang kooperatif selama masa pemeriksaan. Sebab, pelapor sendiri saat dipanggil justru tidak hadir memberikan kesaksian. Sehingga pihaknya juga kesulitan jika harus membuat delik yang memberatkan oknum kades tersebut.
Beberapa komentar, seperti dari Kepala Satpol PP, Syahlan dan anggota komisi I, Syamsuddin juga meringankan tuduhan yang dialamatkan ke Kades oleh Koalisi Masyarakat Anti Kekerasan (KMAK). Sementara itu, Salim mengaku tetap menghormati proses hukum yang ada.
“Kalau memang terbukti saya bersalah, saya terima kalau dihukum,” ujarnya.
Sebagai kesimpulan, hearing mengeluarkan beberapa rekomendasi. Dua diantaranya, yakni proses hukum segera dituntaskan terbukti atau tidaknya Salim. Kedua belah pihak juga bisa menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
Sebagaimana diketahui, Salim sebelumnya diadukan KMAK ke Polres dan DPRD Konawe, Jumat (14/7/2017). Oknum kades ini disebut telah menampar Aldi pada Mei lalu, saat anak tersebut sedang ditugasi mengambil fotokopi KTP warga yang diduga untuk kepentingan politik.
(Baca: Aniaya Remaja, Oknum Kades di Konawe Dilapor ke DPRD)
Laporan: Mas Jaya
