Setelah Kery Cuti, Unaaha Kotor Tak Terurus

  • Bagikan
Sebuah garis polisi yang terpasang di salah satu ruas jalan di Unaaha yang dipenuhi sampah (foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)
SULTRAKINI.COM: KONAWE – Menyandang dua kali predikat Adipura, ternyata tak membuat Ibu Kota Kabupaten Konawe, Unaaha terbebas dari kota kumuh. Buktinya, sampah dan bau busuk bertebaran di mana-mana.

Pantauan Sultrakini.Com tiga hari belakangan (Senin-Rabu, 16-18/04/2018) sejumlah sampah masih bertebaran di sepanjang jalan poros, ibu kota. Bak sampah tampak dipenuhi sampah-sampah yang telah meluber, seperti tak tersentuh petugas kebersihan. Begitu pun dengan karung dan kantung kresek bersisi sampah, tampak berjejeran di trotoar depan rumah warga.

Kondisi yang sama tak hanya di jalan poros, tetapi juga di jalan-jalan bagian dalam Kota Unaaha. Sebut saja, di depan gedung ex STQ. Pantauan kami pada Senin (16/04/2018), di sana sejumlah sampah berhamburan tak terurus. Uniknya, tempat itu sampai dipasangi Police Line (garis polisi) untuk mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah. Garis polisi itu dipasang mengelilingi area sampah.

Tak jauh dari tempat itu juga, terlihat sejumlah sampah dalam skala yang lebih banyak lagi berhamburan. Di tempat itu juga dipasangkan garis polisi.

Ketua DPRD Konawe, H. Ardin dimintai tanggapannya, Selasa (17/04/2018), tidak menampik hal tersebut. Ia sendiri menyadari kalau Kota Unaaha belakangan ini kurang bersih.

Ardin bahkan berceletuk kalau soal kebersihan di Unaaha, seolah hanya Kery Saiful Konggoasa (bupati Konawe non-aktif, red) punya perhatian. Setelah Kery, tak aktif lagi Unaaha seperti bukan kota Adipura lagi.

“Ini sepertinya setelah Kery tidak menjabat lagi, Unaaha jadi kotor. Jadi kelihatan, sepertinya hanya Kery yang punya perhatian terhadap kebersihan kota,” ujarnya.

Sebelumnya, pada tanggal 17 Februari 2018, Sultrakini.Com juga pernah mengulas berita terkait sampah di Unaaha. Hingga saat ini memang belum ada langkah serius dari pemerintah terkait masalah tersebut. Diduga terkendala masalah biaya operasional.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan