Sidak Harga Sembako Naik, DPRD Wakatobi Minta Pemda Harus Sikapi Secepatnya

  • Bagikan
Ketua DPRD Wakatobi bersama anggota DPRD melakukan sidak di pasar. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Pagi Kecamatan Wangi-wangi, Kamis (24 Februari 2022).

Sidak ini dilakukan untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras dan minyak goreng yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Sidak tersebut dipimpin langsung oleh ketua DPRD Wakatobi Hamiruddin, bersama wakil ketua DPRD Wakatobi La Ode Nasrullah, ketua fraksi Golkar Muhammad Ali, ketua Bapemperda dan juga anggota Komisi II Badalan, dan anggota fraksi Golkar Haerudin Buton.

Ketua DPRD Wakatobi, Hamiruddin mengatakan, berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah pedagang, mereka mengeluhkan belum adanya keterlibatan pemerintah untuk menyikapi langkah dan tingginya harga barang di pasar.

Dikatakannya, saat ini minyak goreng bukan saja mahal namun berdasarkan pengakuan para pedagang, ketersediaannya di Wakatobi mulai berkurang. Hal yang sama pun terjadi di distributor Kota Baubau dan Kendari.

“Jadi stok minyak goreng yang ada saat ini  adalah stok dari bulan kemarin, kita tidak tau pasti barang ini kapan akan ada lagi,” ungkapnya.

Olehnya itu, menurut dia, harusnya mulai sekarang pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi mulai hadir memberikan solusi untuk masyarakat. Apa lagi tinggal sebulan lagi sudah memasuki bulan puasa.

“Kalau kita tinggal diam saja dan tidak ada tindakan maka jangan sampai nanti kita kkewalahan ujung-ujungnya saling menyalahkan. Apa lagi saat ini minyak goreng, dulu harganya satu butol sedang Rp10 ribu sekarang Rp15 ribua,” ucap Hamiruddin.

Hasil pantauan DPRD Wakatobi, lonjakan harga ini juga terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok lain seperti, beras, tomat, cabe, bawang putih, dan bawang merah.

“Yang buat kita heren ini, beberapa bulan lalu Bupati Wakatobi mempublikasikan panen bawang merah di beberapa lokasi, namun faktanya bawang merah di pasar naik sampai 100 persen yaitu dari harga Rp15 ribu perkilo menjadi Rp30 ribu. Bawang yang di panen itu di bawa kemana. Mestinya ketika pak Haliana menggalakan itu maka harus terjadi swasembada bawang merah, paling tidak harga di pasar kita stabil,” paparnya.

Sehingga ia mempertanyakan, program bupati terkait bawang merah, apakah program tersebut benar-benar menjawab persoalan rakyat atau hanya menutupi janji politiknya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Wakatobi, La Ode Nasrullah, menegaskan agar Bupati Wakatobi jangan hanya sibuk mengurus pelantikan, namun juga harga barang yang makin melonjak.

“Bupati jangan hanya sibuk urus pelantikan, tapi juga urus harga kebutuhan sembako yang lagi melonjak, apalagi sudah mau memasuki bulan puasa,” tegasnya. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan