Silabus Tiga Bahasa Karya WNA Rencananya Masuk Kurikulum di Butur

  • Bagikan
Kepala Dikbud Butur, Agus Priabudiana memperlihatkan empat buku yang memuat tiga bahasa hasil karya Mr. David Mead, warga berkebangsaan Amerika Serikat. (Foto: Harto Nuari/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara, berencana menerapkan silabus muatan lokal berisi tiga bahasa yang disusun oleh Warga Negara Asing berkebangsaan Amerika Serikat, Mr. David Mead pada 2018.

Mr. David Mead merupakan Direktor Sulawesi Language Alliance yang telah melakukan penelitian dan mempelajari Bahasa Kulisusu sejak 2002 di wilayah itu. Direntan waktu tersebut, dia menyusun empat buku dan satu kamus bahasa Kulisusu. Keempat buku ini diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Butur. Sedangkan kamus Bahasa Kulisusu masih dalam tahapan penyempurnaan.

Kepala Dikbud Butur, Agus Priabudiana mengungkapkan buku karya Mr David nantinya akan diperbanyak dan dibagikan ke jenjang pendidikan TK/Paud, SD, dan SMP di wilayah Butur.

“Menariknya, ini buku ditulis dalam tiga bahasa, Bahasa Kulisusu, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Buku ini sudah pernah dilaunching di Filipina,” terang Agus di ruang kerjanya, Kamis (5/10/2017).

Silabus muatan lokal Bahasa Kulisusu, rencananya dimasukkan dalam kurikulum pendidikan tahun mendatang. Kata dia, buku ini memberikan ilustrasi kepada siswa akan melihat faktanya, karena dalam buku sudah disiapkan dengan gambar dan pemenggalan kalimat. Namun untuk maksud tersebut, pihaknya masih akan mengkonsultasikan kepada Bupati Butur Abu Hasan. Apabila disetujui, silabus langsung disosialisasikan.

“Ini erat kaitanya dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pengembangan kearifan lokal,” ujar Agus.

Dalam waktu dekat, silabus akan dilengkapi kata pengantar di dalamnya. Sekaligus pihaknya akan mengundang seluruh tokoh pendidikan di enam kecamatan untuk mempublikasikan buku tersebut. 

“Kalau bisa nanti kita buat workshop, setelah itu kita bagikan buku dan kamus Bahasa Kulisusu ke sekolah-sekolah. Tinggal kita perbanyak,” kata Agus.

Laporan: Harto Nuari 

  • Bagikan