SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Nasdem Sulawesi Tenggara menunjukkan kejutan baru. Mulai dari pergantian Ketua DPW, Toni Herbiansyah yang digantikan Ali Mazi hingga bergabungnya kader partai lain.
Kejutan itu adalah Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran yang merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang memilih berlabuh di partai besutan Surya Paloh tersebut.
Kabar istri mantan Wali Kota Kendari Adiatma Dwi Putra tersebut beredar dalam video 01:02 menit sekaligus menyebutkan alasan memilih berpindah partai.
Siska mengaku dirinya memilih Partai Nasdem karena partai tersebut merupakan partai besar di Indonesia dengan menduduki posisi keempat pada Pemilu 2019.
“Saya atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar saya bergabung untuk membangun Partai Nasdem di Kota Kendari,” ucap Siska usai pelaksanaan Rakorwil, Rabu (29/9/2021) malam di Kota Kendari sambil mengenakan atribut Partai Nasdem.
Ia menuturkan meski di DPRD Kota Kendari, Nasdem hanya memiliki empat kursi, namun dirinya menyebut akan menjadikan Partai Nasdem menang di Kota Kendari.
“Kita akan usahakan untuk mencapai tujuh kursi, sehingga ke depan bisa mengusung sendiri calon wali kota. Kita harapkan Nasdem menjadi partai pemenang,” ujarnya.
Bergabungnya Siska Karina Imran dibenarkan Anggota DPRD Kota Kendari Fraksi Partai Nasdem, Fadli Bafadal.
“Kan yang memberikan langsung jaket partai adalah Waketum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali, kalau begitu berarti sudah jelas ibu Siska masuk Partai Nasdem,” jelasnya, Kamis (30/9/2021).
Menanggapi pindahnya Siska, Sekretaris DPD PAN Kota Kendari, Samsudin Rahim menilai tidak khawatir. Justru menyebut PAN memiliki banyak kader.
Di satu sisi, dikatakannya pihak PAN bakal mengusung Siska pada Pilwali Kendari mendatang.
“Yang pastinya kami apresiasi Ibu Siska. Semoga dia bisa mengembangkan karier politiknya di Nasdem,” terangnya.
Diketahui, Siska Karina Imran diusung sebagai calon Wakil Wali Kota Kendari oleh PAN kala itu. Ia mengantikan posisi Sulkarnain Kadir yang naik jabatan sebagai Wali Kota Kendari setelah Adiatma Dwi Putra terjaring operasi tangkap tangan KPK karena kasus korupsi. (B)
Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido
