SMAN 01 Wawotobi Lakukan Pungli?

  • Bagikan
Massa GAM saat orasi di kantor Diknas Konawe. Tampak Sekretaris Diknas, Suprayitno saat menemui massa aksi.Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Miris, momen tanggal 2 Mei, yang seyogyanya dapat menjadi peringatan hari mendidikan, rupanya harus ternoda. Hal ini setelah, salah satu sekolah di Konawe kembali tersandung kasus pungutan liar (pungli).

 

Usai upacara peringatan 02 Mei di kantor Bupati, massa Gabungan Aksi Masyarakat (GAM) menggelar aksi di kantor Dinas Pendidikan (Diknas) Konawe, menuntut bahwa SMAN 01 Wawotobi telah tega melakukan pungli kepada siswanya. Hasil temuan GAM menunjukan, ada pungli yang besarannya sekira Rp 260 ribu, yang dibayarkan setiap semester.

 

\”Jumlah siswa SMAN 01 Wawotobi ada sekitar 800 siswa. Jadi silahkan dikali per semesternya, berapa besaran dana yang diterima pihak sekolah,\” tegas orator aksi Ilham Saputra.

 

Menurut Ilham, pungutan tersebut tidak jelas. Apakah merupakan hasil dari rembuk komite atau tidak. Peruntukannya pun hingga saat ini tidak jelas, sehingga patut dicurigai.

 

\”Yang menjadi pertanyaan kami lainnya adalah apakah dana BOS tidak cukup, sehingga harus ada pungutan lagi. Ini tentu sangat memberatkan masyarakat yang kurang mampu,\” jelasnya.

 

Menanggapi masalah tersebut, Sekretaris Diknas Konawe, Suprayitno mengungkapkan, akan menyelidiki masalah tersebut. Menurutnya, masalah pungutan memang kerap terjadi di Konawe. Namun Ia menilai, jenis pungutan itu ada yang dilakukan melalui rapat komite dan ada yang tidak. Jika itu merupakan keputusan komite, maka hak masyarakat kurang mampu mesti diperhatikan. Dalam artian mereka boleh diringankan pembayarannya atau bahkan dibebaskan.

 

\”Kalau misalnya pihak sekolah yang kemudian semena-mena melakukan pungutan tanpa komite, ini keliru. Makanya untuk lebih jelasnya akan kami selidiki ke sekolah yang bersangkutan,\” tandasnya.

  • Bagikan