SMPN 9 Kendari Ajak Orang Tua Siswa Upacara Bendera Bersama Siswa

  • Bagikan
Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hari pertama masuk sekolah dimanfaatkan SMPN 9 Kendari untuk megajak para orang tua siswa mengikuti upacara bendera, Senin (2/7/2018). Hal ini juga bagian dari momen masa orientasi siswa baru.

Selain mengikuti upacara bendera, orang tua siswa juga diajak menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen menciptakan dan ikut terlibat menyukseskan pendidikan berakhlak dan berintegritas bagi siswa.

“Dari 320 siswa yang diterima tahun ini, Alhamdulillah orang tua siswa hadir semua, kebetulan juga hari ini adalah hari pertama dimulai masa orientasi siswa baru. Dengan harapan, orang tua siswa bisa bersama-sama dengan sekolah ikut membimbing, melatih, dan membina siswa,” kata Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan ditemui di ruang kerjanya usai upacara bendera.

Pakta integritas juga dimaksudkan untuk mewujudkan sekolah ramah anak, adiwiyata, dan sekolah pendidikan agama, serta bentuk komitmen secara ikhlas dan jujur untuk mewujudkan visi misi sekolah.

“Ini merupakan tahun kedua bagi kami selama menjabat di sini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi sekolah dan orang tua siswa,” lanjut Milwan.

Dalam mewujudkan komitmen tersebut, SMPN 9 Kendari telah melakukan program-program khusus. Salah satunya, membuka kelas khusus bahasa Inggris, dimana siswa diwajibkan menggunakan bahasa Inggris di dalam ruang kelas, meskipun saat ini jumlahnya masih terbatas, namun kedepanya hal itu akan terus diupayakan agar ruang belajarnya bisa bertambah.

“Tadi juga kita sudah sampaikan program-program apa saja yang akan diberikan dan dikembangkan kepada siswa, salah satunya dengan membuka program kelas bahasa Inggris. Bentuk kerja sama inilah yang akan kita kembangkan ke depan,” ucapnya.

Dirinya berharap, kerja sama dengan orang tua siswa mampu menciptakan generasi didik berkarakter dan berbudaya sehingga bisa membangun bangsa dan negara utamanya daerahnya masing-masing.

 

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan