Soal Pasar Panjang, Pemkot-DPRD Kendari Buat Kesepakatan

  • Bagikan
Rapat pembahasan polemik pedagang eks Pasar Panjang (24/1/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Rapat pembahasan polemik pedagang eks Pasar Panjang (24/1/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rapat Dengar Pendapat masalah pedagang eks Pasar Panjang, mengeluarkan sejumlah kesepakatan antara Pemerintah Kota Kendari, DPRD Kendari, Satpol PP, dinas terkait, dan penegak hukum.

Samsuddin Rahim selaku Ketua DPRD Kendari sekaligus pemimpin rapat mengaku, sejumlah kesepakatan dilakukan sehubungan polemik upaya relokasi pedagang eks Pasar Panjang ke Pasar Sentral Wuawua. Pertama, tidak melakukan aktivitas jual beli di bahu jalan.

Kedua, pedagang yang berjualan di lahan pribadi akan kembali berdialog dengan Pemkot dalam kurung waktu sebulan, terhitung sejak rapat bersama pada Kamis, 24 Januari 2019. Apabila penyelesaian tidka ditemukan hingga berakhir waktu, Peraturan Daerah akan menjadi patokan atas persoalan tersebut. Artinya, dilarang berjualan di kawasan Pasar Panjang.

Ketiga, pedagang akan ditertibkan kembali apabila kembali beraktivitas di lokasi yang dilarang. Untuk itu, pedagang diimbau menertibkan sendiri lapak dagangannya.

(Baca: Polemik Relokasi Pedagang eks Pasar Panjang Berlanjut di Meja Rapat)

Wali Kota Kendari, Sulkarnain, menerangkan pihaknya ingin berdialog dengan pedagang guna menemukan penyelesaian pasar tersebut. Termasuk, bagaimana menghidupkan suasana jual beli di Pasar Sentral Wuawua.

Misalnya, menggratiskan retribusi los dan parkiran selama setahun bagi pedagang. Hal ini sudah dilakukan namun belum ada hasil signifikan. Serta upaya kreatif menarik perhatian pembeli dengan melibatkan semua OPD lingkup Kota Kendari.

“Beberapa hari kedepan, kita akan undang semua pedagang yang sudah memiliki tempat di Pasar Wuawua untuk melakukan dialog kembali, apa yang diinginkan pedagang dan apa keinginan pemerintah,” terang Sulkarnain, Kamis (24/1/2019).

Seorang Pedagang pakaian eks Pasar Panjang, Saldin, mengatakan pedagang pernah berdagang di Pasar Sentral Wuawua, tetapi sunyinya pembeli membuat mereka kembali ke Pasar Panjang.

“Kami bukan tidak mau pindah, tanpa gratispun kita akan pindah kalau omset yang kita dapatkan di sana bisa menghidupi kebutuhan kami, karena kita juga sudah pernah di sana (Pasar Wuawua), tapi buktinya di momen lebaran saja omset yang kita dapat tidak mencukupi kebutuhan,” ucap Saldin, Sabtu (26/1/2019).

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan