Soal Pasien Kanker Meninggal, RSUD Wakatobi Bantah Tak Bekerja Profesional

  • Bagikan
Direktur RSUD Wakatobi, dr. Munardin Malibu (Foto: Istimewa)
Direktur RSUD Wakatobi, dr. Munardin Malibu (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Direktur RSUD Wakatobi, dr. Munardin Malibu membantah tudingan bahwa pihaknya tidak bekerja secara profesional dalam penanganan pasien kanker leher bernama Suparno (37), sehingga mengakibatkan meninggal dunia pada Minggu (23/6/2019) .

Munardin Malibu mengatakan, pihaknya telah bekerja secara profesional dan baik dalam menangani Suparno selama dirawat di RSUD Wakatobi.

“Tudingan tersebut tidak benar ini. Staf RS sudah bergantian untuk urus ganti perbannya beberapa kali, diberikan oksigen sesuai kebutuhannya dan pelayanan lainnya,” kata Munardin Malibu, Senin (24/6/2019).

Lanjutnya, kemungkinan saat perawat melakukan menggantikan perban almarhum, pihak keluarga tidak berada di tempat.

“Pertanyaan adalah apakah orang yang memberikan informasi bahwa pihak RSUD membiarkan pasien mengalami pendarahan dari jam 12 malam sampai jam 7 pagi itu, mendampingi terus saat pasien diberikan pelayanan-pelayanan tersebut?” terangnya

Ia juga membantah bahwa pihaknya menolak saat pasien dibawa ke RSUD pada 19 Juni 2019, namun karena tidak memiliki BPJS, pihak keluarga memilih untuk keluar. Bahkan RSUD menganjurkan agar keluarga mengurus BPJS Bersinar dari program Pemda Wakatobi, agar biaya pengobatan atau operasi tidak dibebankan ke pasien.

“Justru kami anjurkan urus BPJS karena akan banyak biaya kalau mereka tidak punya BPJS, tapi saat itu mereka memilih pulang karena tidak ada Kartu Keluarga (KK) Wakatobi sebagai syarat urus BPJS,” jelasnya

Tambahhya, saat pasien pertama kali masuk rumah sakit pada 19 Juni 2019 lalu, pasien belum tercatat sebagai warga Wakatobi, namun masih sebagai warga Nunukan, Kalimantan, sehingga Pemda Wakatobi membantu mengurus surat pindah penduduk almarhum pada 20 Juni 2019, agar mendapatkan BPJS Bersinar.

“Kami berterima kasih ke Kepala Dinas Sosial Wakatobi, karena biliau langsung menjemput almarhum di kediamannya di Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa lalu membawa pasien masuk kembali ke RSUD Wakatobi pada 21 Juni 2019, dan langsung dilakukan operasi,” pungkasnya.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan