Sosok Jefferdian di Mata Para Tokoh

  • Bagikan
Kajari Kolaka, Jefferdian (kanan) saat menerima penghargaan sebagai peserta terbaik dalam Diklat Intelijen BAIS. (Foto: dok/SULTRAKINI.COM)

Merefleksi perjalanan karir Jefferdian selama ini di lembaga Adhyaksa Kolaka, berbagai kalangan lantas menyebutnya sebagai pribadi yang cerdas dan inovatif. Sebab selain prestisius, dia juga disenangi masyarakat. Berikut tanggapan sejumlah tokoh di Kabupaten Kolaka.

Bupati Kolaka, Ahmad Safei:
Figur beliau ini, pemimpin sekaligus motivator kita dalam menyukseskan pembangunan di Kolaka. Banyak hal yang ditunjukkan ke kita (masyarakat) agar akselerasi pembangunan yang Good Government. Bahkan diluar kewenangannya sebagai penegak hukum. Ide-ide beliau ini sederhana tapi merangsang kreatifitas berpifikir kita.
Bahkan, dalam berbagai momen justru beliau selalu lebih duhulu bertindak cepat dan tepat. Misalnya saja, mengujungi korban bencana puting beliung di Kecamatan Samaturu. Menggalakkan senam sehat bersama yang nyaris terlupakan selama ini.
Yang cukup berkesan secara pribadi, ditengah kesibukannya, beliau masih sempat mengingat dua tahun kepemimpinan saya bersama pak Jayadin, dengan menggelar senam pagi lalu menyuguhkan nasi tumpeng sebagai tanda ucapan selamat dua tahun pelantikan kami sebagai bupati dan wakil bupati. Artinya, beliau ini mencerminkan sosok yang perhatian.

Rektor USN Kolaka, Dr. Azhari:
Dari beberapa Kejaksaan yang ada di Indonesia, baru-baru ini Kejari Kolaka masuk nominasi 10 Kejaksaan terbaik, belum lagi beliau pernah meraih peserta terbaik diklat intelijen dari ratusan peserta seluruh Indonesia.
Itu menandakan beliau ini seorang yang cerdas dan memiliki prestasi. Inovasi-inovasi beliau ini luar biasa, lihat saja kemarin dia menjadi motivator mengajak kita senam bersama, itu pertanda beliau inginkan kita tidak membuat gap, beliu ingin kita bersatu membangun Kolaka ini mulai dari hal-hal yang kecil dan tak pernah kita pikirkan.
Selama bertugas di Kolaka, kejaksaan Kolaka mengungkap banyak kasus besar, jadi ini beliau memang tegas dan tidak main-main dengan penegakkan hukum. Beliau memang bermasayarakat dan berteman dengan siapapun, tetapi siapapun bisa diperiksa, kalau memang itu melanggar.

Mantan Bupati Kolaka, Adel Berty:
Yang pertama saya mau bilang, dia (Jefferdian) itu pribadi dan sekaligus pemimpin yang ramah dan mudah bergaul, dan belaiu juga punya kepekaan sosial dan budaya yang cukup tinggi. Memajukan tenun dan batik motif Tolaki Mekongga adalah upaya memperkenalan nilai-nilai kearifan lokal. Bahkan terlepas sebagai aparat penegak hukum. Dalam berbagai moment, beliau selalu memposisikan diri sebagai perekat diantara pejabat. Pemimpin seperti inilah yang patut diteladani.

Ketua DPRD Kolaka, Parmin Dasir:
Tidak hanya anggota DPRD yang harus merakyat. Pengamatan saya selama beliau (Jefferdian) menjadi Kajari Kolaka, tampak menyatu disemua lapisan. Bahkan, kepedulian sosialnya terlihat lebih dekat dengan rakyat. Inilah yang ditunjukkan sehingga Kejaksaan mampu berintegrasi dekat dan bersahabat dengan masyarakat.
Kejaksaan dan masyarakat adalah dua kekuatan yang tidak dapat dipisahkan dalam agenda penegakkan hukum di negeri ini. Dengan begitu, kedekatan dan persahabatan yang positif, saya yakin supremasi hukum terhadap kasus korupsi serta kasus lainnya akan semakin tegak.
Sebagai wakil rakyat, tentu layak kita beri apreseas. Sebab, apa yang dilakukan beliau saya kira sangat bermanfaat buat daerah dan rakyat Kolaka, ini perlu dicontoh, kita beruntung punya Kajari seperti beliau.

Kadis Dikmudora Kolaka, Sal Amansyah:
Setelah berinteraksi dengan beliau dengan pak Jeff (sapaan akrap Jefferdian) ini mampu dan berhasil membawa tranformasi yang baik untuk kemajuan dan kemajemukan Kolaka. Karena yang ada selama ini dianggapan kebanyakan orang Kejaksaan dicitrakan sebagai kantor yang seram. Pak Jeff ini berhasil mengikis itu, dengan tranformasi melalui gayanya yang humanis sehingga Kejaksaan menjadi institusi familiar, suka berdiskusi dengan banyak orang. Apalagi didukung dengan banyak latar belakang pengalaman, baik keterampilan dan sosial skill, kesan seram kejaksaan menjadi hilang.
Kita amati di media, beliau ini sering muncul produktif, dan saya yakin beliau memiliki komitmen besar terkait pemberantasan tindak pidana terutama korupsi. Begitu pula upaya pencegahan dilakukan berbagai bentuk kegiatan. Karakter seperti inilah yang dibutuhkan negara kita.

Aktivis Anti Korupsi, Jabir Luwukuhi:
Korupsi dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa. Upaya memberantasnya pun dibutuhkan kelihaian dan nyali yang mumpuni.
Saya lihat peran Kajari Kolaka, pak Jefferdian jelang dua tahun bertugas di Kolaka sudah bagus dalam menangani perkara ketimbang yang lalu. Sebab, dalam pantauan kami selaku pegiat anti korupsi, pak Kajari tidak hanya garang dalam menindak pelaku korupsi.
Tapi upaya prefentif juga digalakkan. Jadi, masyarakat tidak lagi takut menyampaikan informasi terkait adanya indikasi penyelewengan dan pelanggaran hukum. Sebagai bukti krseriusannya menangani kasus korupsi, beberapa perkara yang belum sempat terselesaikan pejabat pendahulunya, kini jelang dua tahun menduduki Kajari telah berhasil diselesaikannya.
Walau begitu, tahun 2016, beliau bersama jajaran bisa menguak lagi kasus korupsi yang lebih besar.
Dan untuk upaya penegakan hukum terutama penanganan kasus Korupsi, saya mengharapkan Kejari Kolaka untuk terus ditingkatkan. Sebab dari pantauan kami masih ada yang mesti dituntaskan sebagai PR kejaksaan, masyarakat masih terus menunggu itu.
Memang ada beberapa kasus besar yang sudah diungkap Kejaksaan selama dipimpin beliau seperti, Korupsi Perusda, Kasus PNPM, Dana Koni, dan banyak mantan pejabat dijebloskannya, itu kita apresiasi, dan kami berharap untuk terus mengungkap kasus-kasus lainnya, agar pemberantasan korupsi lebih membumi lagi di Kolaka.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan